(AKA BOGOR)
BAB 1
PENDAHULUAN
Nitrogen secara resmi
ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang menyebutnya udara beracun atau
udara tetap. Dia memisahkan oksigen dan karbon dioksida dari udara dan
menunjukkan gas yang tersisa tidak menunjang pembakaran atau mahluk hidup. Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara yang
tidak membantu dalam pembakaran telah diketahui oleh ahli kimia sejak akhir
abad ke-18 lagi. Nitrogen juga dikaji pada masa yang lebih kurang sama oleh
Carl Wilhelm Scheele, Henry Cavendish, dan Joseph Priestley, yang menyebutnya
sebagai udara terbakar atau udara telah flogistat. Mereka menamakan gas ini
udara tanpa oksigen.
Gas nitrogen adalah cukup
lemas sehingga dinamakan oleh Antoine Lavoisier sebagai azote, dari pada
perkataan Yunani αζωτος yang bermaksud "tak bernyawa". Istilah
tersebut telah menjadi nama kepada nitrogen dalam perkataan Perancis dan
kemudiannya berkembang ke bahasa-bahasa lain.
Senyawa nitrogen diketahui
sejak Zaman Pertengahan Eropa. Ahli alkimia mengetahui asam nitrat sebagai aqua
fortis. Campuran asam hidroklorik dan asam nitrat dinamakan akua regia, yang
diakui karena kemampuannya untuk melarutkan emas. Kegunaan senyawa nitrogen
dalam bidang pertanian dan perusahaan pada awalnya ialah dalam bentuk kalium
nitrat,terutama dalam penghasilan serbuk peledak (garam mesiu), dan
kemudiannya, sebagai baja dan juga stok makanan ternak kimia.
Nitrogen cair mengalami suatu
efek yang dikenal dengan efek Leidenfrost. Efek Leidenfrost adalah suatu
fenomena yang hanya terjadi ketika suatu cairan kontak dengan benda yang
temperaturnya jauh di atas titik didih cairan tersebut, yakni di antara cairan
dan permukaan benda tersebut terbentuk suatu lapisan gas insulator yang menjaga
cairan dari segera mendidih atau menguap. Contoh lain dari efek Leidenfrost
adalah, celupkan jari anda ke dalam air, dan dalam keadaan basah tersebut,
celupkan jari anda ke timbal cair (kira-kira temperaturnya 327,46 oC),
maka jari anda tidak akan apa-apa. Tapi ingat, efek ini hanya berlaku pada
cairan, tidak berlaku pada padatan atau cairan kental seperti lumpur, dan dalam
tempo yang sebentar saja. Kalau lama-lama, tetap saja terasa dingin (dalam
kasus nitrogen cair, cryogenic) dan panas (dalam kasus timbal cair) dan
mematikan.
Nitrogen adalah salah satu unsur golongan
VA yang merupakan unsur non logam dan gas yang paling banyak di atmosfir bumi.
Nitrogen merupakan unsur yang relatif stabil, tetapi membentuk
isotop-isotop yang 4 empat di antaranya bersifat radioaktif. Nitrogen
tidak menopang kehidupan, nitrogen tidak beracun. Nitrogen tidak mudah terbakar
dan tidak memperbesar pembakaran. Pada suhu yang rendah nitrogen dapt
berbentuk cairan atau bahkan kristal padat yang tidak berwarna (bening).
Nitrogen merupakan molekul diatomik
yang memiliki ikatan rangkap tiga Energi ikatnya cukup tinggi sehingga sangat
sabil dan sulit bereaksi. Karena itu,
kebanyakan entalpi dan energi bebas pembentukan senyawa nitrogen
bertanda positif. Molekul nitrogen ini sangat ringan dan nonpolar, sehingga
gaya van der waals antar molekul sangat kecil. Gas ini masuk dan keluar tubuh
manusia sewaktu bernafas tanpa berubah. Nitrogen sangat diperlukan digunakan
sebagai pembuatan senyawa penting seperti amonia dan urea. Karena
kestabilan yang tinggi, nitrogen dipakai untuk gas pelindung gas oksigen dalam
pabrik kimia, industri logam,dan dalam pembuatan komponen elektronika. Nitrogen
cair juga di gunakan untuk membekukan makanan secara cepat.
Komponen utama
udara adalah nitrogen yang memiliki sifat – sifat fisik sangat dekat dengan
oksigen sehingga menyulitkan dalam proses pemisahan oksigen dan nitrogen.
Nitrogen tidak mendukung pemakaran, dan karena nitrogen adalah suatu gas yang
tergolong asphyxiant, maka seseorang dalam lingkungan yang kaya akan
nitrogen akan sangat cepat kehilangan kesadaran dan dapat meninggal dunia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Nitrogen
Nitrogen merupakan
unsur non logam. Diantara unsur golongan VA hanya Nitrogen yang dapat membentuk
ikatan ganda diantara atom-atomnya (N2) yang stabil. Kondisi dalam
kamar bersifat gas tidak berwarna, titik didih -196oC. Bilangan
Oksidasi Nitrogen secara umum -3, +3, +5.
Sifat
– sifat Fisika dan Kimia Nitrogen
·
Mempunyai massa atom = 14,0067 sma
·
Mempunyai nomor atom =7
·
Titik didih = -1960C
·
Titik beku = -2100C
·
Mempunyai jari-jari atom = 0,920 A
·
Mempunyai Konfigurasi [He]2s2 2p3
·
Dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi -3, +5, +4,
dan +2.
·
Mempunyai volume atom = 17,30 mol/cm3
·
Mempunyai struktur heksagonal
·
Mempunyai massa jenis = 1,2151 gram/cm3
·
Mempunyai kapasitas panas = 1,042 J/g0K
·
Mempunyai energi ionisasi ke-1 = 1402,3 kJ/mol
·
Mempunyai energi ionisasi ke-2 = 2856 kJ/mol
·
Mempunyai energi ionisasi ke-3 = 45781 kJ/mol
·
Mempunyai nilai elektronegativitas = 3,04
·
Mempunyai konduktivitas kalor = 0,02598 W/moK
·
Mempunyai harga entalpi pembentukan = 0,36 kJ/mol
·
Mempunyai harga bentalpi penguapaan = 2,7928kJ/mol
·
Berat Jenis Relatif = 0,967
·
Berat Molekul = 28,013
·
Suhu Kritis = -147,1 ° C
·
Berat Jenis Gas (101,3 kPa dan 15 °C) = 1,170
kg/m3
·
Daya larut dalam air (101,3 kPa dan 20 °C)
= 0,016 cm3/cm3
·
Berupa gas tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau,
dan tidak beracun.
·
Mudah menguap dan Tidak reaktif
·
Bersifat diamagnetik dan keelektronegatifannya paling
tinggi dalam satu golongan.
B.
Sumber dan Pembuatan Nitrogen
Sumber-sumber
Nitrogen
Gas nitrogen
(N2) terkandung sebanyak 78,1% di udara. Sebagai perbandingan,
atmosfir Mars hanya mengandung 2,6% nitrogen. Dari atmosfir bumi, gas nitrogen
dapat dihasilkan melalui proses pencairan (liquefaction) dan distilasi
fraksi. Nitrogen ditemukan pada mahluk hidup sebagai bagian senyawa-senyawa
biologis.
Kelimpahan
Nitrogen
Nitrogen
terdapat di alam sebagai unsur bebas berupa molekul diatomik (N2)
kira-kira 78,09% volume atmosfir. Dijumpai dalam mineral penting seperti (KNO3),
dan sendawa Chili (NaNO3). Pada tumbuhuan dan hewan, nitrogen berupa
bentuk protein yang komposisi rata-ratanya 51% C; 25% O; 16% N; 7% H; 0,4%P;
dan 0,4% S.
Proses Pembuatan
Nitrogen
1.
Di
laboratorium dari dekomposisi termal senyawa amonium nitrit CNH4NO2
dengan cara dipanaskan. Reaksinya
seperti berikut :
CNH4NO2 (S )
à N2( g ) +
2H2O
2.
Dalam industri, dengan cara destruksi
bertingkat dan pencairan (destilasi udara
cair)
karena N2 mempunyai titik didih rendah daripada O2 maka ia lebih dahulu
menguap
sebagai fraksi pertama
3.
Secara spektroskop N2 murni
di buat dengan dekomposisi termal Natrium
Barium
Azida. Berikut reaksinya:
2NaN3 à 2Na+ 3N2
4.
Pemanasan NH4NO2
melalui reaksi sebagai berikut :
NH4NO2
N2 +
2H2O
5.
Oksidasi NH3 melalui reaksi sebagai berikut :
2NH3 + 3CuO à
N2 + 3Cu + 3H2O
C.
Senyawa Nitrogen
Senyawaan
nitrogen terbagi menjadi :
1.
Nitrida ( senyawa metal nitrogen )
2.
Nitrida Hidrida ( NH3), garam amonium, hidrasin N2H4,
hidroksilamin NH2OH )
3.
Oksida nitrogen ( N2O, NO, NO2, N2O5 )
4.
Ion nitronium ( NO2+ )
5.
Asam nitrit
1) Amonia
Amonia adalah
senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini didapati berupa
gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun amonia memiliki
sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah
senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan. Administrasi Keselamatan dan
Kesehatan Pekerjaan Amerika Serikat memberikan batas 15 menit bagi kontak
dengan amonia dalam gas berkonsentrasi 35 ppm volum, atau 8 jam untuk 25 ppm
volum. Kontak dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan
kerusakan paru-paru dan bahkan kematian Sekalipun amonia di AS diatur sebagai
gas tak mudah terbakar, amonia masih digolongkan sebagai bahan beracun jika
terhirup, dan pengangkutanamonia berjumlah lebih besar dari 3.500 galon (13,248
L) harus disertai surat izin.Amonia yang digunakan secara komersial dinamakan
amonia anhidrat. Istilah ini menunjukkan tidak adanya air pada bahan tersebut.
Karena amonia mendidih di suhu -33°C, cairan amonia harus disimpan dalam tekanan
tinggi atau temperatur amat rendah.
Walaupun begitu,
kalor penguapannya amat tinggi sehingga dapat ditangani dengan tabung reaksi
biasa di dalam sungkup asap. "Amonia rumah" atau amonium hidroksida
adalah larutan NH3 dalam air. Konsentrasi larutan tersebut diukur
dalam satuan baum é.
Produk larutan
komersial amonia berkonsentrasi tinggi biasanya memiliki konsentrasi 26 derajat
baumé (sekitar 30 persen berat amonia pada 15.5 °C). Amonia yang berada dirumah
biasanya memiliki konsentrasi 5 hingga 10 persen berat amonia.
Pembuatan
Pada proses
Haber, ammonia disintesis dengan cara melewatkan campuran nitrogen dan hidrogen
di atas permukaan katalisator (umumnya besi oksida) pada suhu 500oC dan tekanan 1000 atm,
yang rata-rata dapat mengkonversi 50% N2 menjadi NH3.
N2(g) + 3H2(g) = 2NH3(g)
+ 22 kkal
Kegunaan
1.
Sebagai pupuk (kompos maupun urea)
2.
Disinfectan
3.
Bahan bakar
4.
Pelarut senyawa organik, anorganik, dan logam
5.
Bahan pembuatan asam nitrat
2) Asam Nitrat
Asam nitrat, HNO3
merupakan salah satu asam anorganik yang penting dalam industri dan
laboratorium, sehingga diproduksi dalam jumlah yang banyak sekali.
Pembuatan asam
nitrat ini pada prinsipnya menggunakan cara oksidasi katalitik ammonia pada
proses Oswald
Pembuatan
Asam nitrat
adalah merupakan satu jenis bahan kimia industri yang penting, diproduksi dalam
skala besar dengan proses Haber-Bosch dan biasanya sangat erat dengan produksi
ammonia, NH3. Langkah pertama adalah oksidasi NH3 menjadi
NO. Setelah pendinginan, NO dicampur dengan udara dan diabsorbsi di dalam suatu
aliran air.
Reaksi-reaksi di
bawah ini adalah langkah-langkah reaksi menghasilkan HNO3 ≈ 60%
(berat) dan konsentrasi-nya dapat dinaikkan menjadi 68% dengan cara destilasi,
proses ini dikenal dengan proses Oswald :
4 NH3(g) + 5 O2(g) → 4 NO(g) +
6 H2O(g)
2 NO(g) + O2(g) → 2 NO2(g)
3 NO2(g) + H2O(l) → 2 H+(aq)
+ 2 NO3-(aq) + NO(g)
Pada tahap
pertama, campuran NH3 dan udara dilewatkan melalui kumparan platina
yang dipanaskan pada temperatur 800oC. Pada pendinginan, produk
nitrogen oksida (NO) dioksidasi menjadi nitrogen dioksida (NO2),
yang kemudian mengalami disproporsionasi dalam larutan membentuk asam nitrat
dan NO. Dengan cara memberikan konsentrasi O2 yang cukup tinggi, NO
sisa akan diubah menjadi NO2 dan reaksi terakhir akan bergeser ke
arah kanan. Untuk mendapatkan asam 100% dilakukan destilasi HNO3 yang
volatil. Asam nitrat murni dapat dibuat di laboratorium dengan cara menambahkan
H2SO4 ke KNO3 dan mendestilasi hasil reaksi in
vacuo. Asam nitrat adalah cairan tak berwarna, tetapi harus disimpan dibawah
temperatur 273 K untuk mencegah dekomposisi yang menyebabkan asam berwarna
kuning
4 HNO3→ 4 NO2 + 2 H2O
+ O2
3) Nitrida
Selain ammonia
dan garam ammonium, nitrogen membentuk senyawa lain dengan bilangan oksidasi -3
yang meliputi nitrida seperti Na3N, Mg3N, dan TiN, yang
sebagian besar dapat dibentuk langsung dari kombinasi unsur-unsurnya. Sebagian
dari senyawa ini, misalnya, Na3N dan Mg3N, sangat reaktif
dan bereaksi dengan air membebaskan ammonia. Tetapi TiN sangat inert dan
digunakan sebagai bahan pembuatan wadah reaksi suhu tinggi. Senyawa nitrogen
tri-iodida (NI3) dimasukkan kategori senyawa nitrogen dengan
bilangan oksidasi -3, karena nitrogen lebih elektronegatif daripada iodium.
Pada suhu kamar, NI3 adalah zat padat yang sangat mudah meledak,
bahkan seekor lalat yang hinggap di atasnya dapat menyebabkan timbulnya
ledakan.
4) Azida
Natrium azida
dapat diperoleh dari reaksi :

Azida-azida
logam berat mudah meledak, misalnya timbal atau air raksa azida, telah
digunakan dalam sumbat bahan peledak. Asam azida murni, HN3, adalah
cairan yang mudah meledak dan berbahaya.
5) Hidrazin
Hidrasin, N2H4,
dapat dianggap sebagai turunan dari ammonia dengan penggantian satu atom
hidrogen oleh gugus NH2. Hidrasin adalah basa difungsi
N2H4(aq)
+ H2O à
N2H5+ + OH- K25 = 8,5 x 10-7
N2H5+(aq)
+ H2O à
N2H62+ + OH- K25 = 8,9 x 10-15
Dan dua deretan
garam hidrasium dapat diperoleh. Garam N2H5+ dapat
diperoleh dengan kristalisasi dari larutan aqua yang mengandung banyak
kelebihan asam, karena garam ini biasanya kurang larut dibanding garam-garam
monoasam. N2H4 anhidrat adalah cairan berasap dan tidak
berwarna (titik didih 114oC) dan stabil ditinjau dari sifat
endotermisnya (ΔHof = 50 kJ mol-1), dapat terbakar di udara dengan
membebaskan panas
N2H4(l)
+ O2(g) à
N2(g) + 2 H2O ΔHo
= -622 kJ mol-1
Hidrasin aqua
adalah suatu reduktor kuat dalam larutan basa, dalam keadaan normal dapat
teroksidasi menjadi nitrogen. Hidrasin dibuat dengan interaksi larutan ammonia
dengan natrium hipoklorit
NH3
+ NaOCl → NaOH + NH2Cl (cepat)
NH3
+ NH2Cl + NaOH → N2H4 + NaCl + H2O
Tetapi dalam hal
ini terjadi persaingan reaksi yang agak cepat segera setelah hidrasin terbentuk
2
NH2Cl + N2H4 → 2 NH4Cl + N2
Untuk
mengatasi hal ini, maka perlu ditambahkan gelatin
6) Hidroksilamin
Hidroksilamin,
NH2OH adalah basa yang lebih lemah dibanding NH3.
NH2OH(aq)
+ H2O = NH3OH+ OH-
K25 = 6,6 x 10-9
Hidroksilamin
dibuat dengan reduksi nitrat atau nitrit baik dengan elektrolisis maupun dengan
SO2 dalam keadaan yang dikontrol. Hidroksilamin adalah padatan putih
yang tidak stabil. Dalam larutan aqua atau sebagai garamnya [NH3OH]Cl
atau [NH3OH]2SO4, digunakan sebagai reduktor.
7) N2O dan N2O4
Jika asam nitrat
pekat direduksi oleh logam (misalnya Cu), maka akan dihasilkan asap coklat
berupa gas nitrogen dioksida, NO2. Molekul ini bersifat paramagnetik
karena mengandung jumlah elektron valensi ganjil (lima dari nitrogen dan enam
dari masingmasing oksigen). Jika gas coklat ini didinginkan, warnanya memudar
dan keparamagnetannya hilang. Observasi ini ditafsirkan sebagai petunjuk bahwa
dua molekul NO2 berpasangan (dimerisasi) membentuk satu molekul
dinitrogen tetroksida, N2O4, dalam kesetimbangan
2
NO2(g) à
N2O4(g) + 14,6
kkal
sedemikian pada
60oC dan tekanan 1 atm separuh nitrogen berupa NO2 dan
separuhnya lagi berupa N2O4. Kalau suhu dinaikkan,
dekomposisi N2O4 lebih disukai. Campuran NO2-N2O4
sangat beracun dan merupakan oksidator kuat. Sedangkan campuran N2O4
cair dan derivate hidrazin telah digunakan sebagai bahan bakar pesawat ruang
angkasa Apollo 12 dalam missi penerbangannya ke bulan, karena bahan bakar ini
cocok untuk melakukan landing dan take off di permukaan bulan. N2O4
adalah merupakan oksidator kuat dan bila mengadakan kontak dengan suatu
derivate hidrazin, misalnya MeNHNH2 dengan segera akan teroksidasi
seperti reaksi berikut:
5N2O4
+ 4MeNHNH2 → 9N2 + 12H2O + 4CO2
dan reaksi ini sangat eksotermik
yang pada temperatur operasi semua produk reaksi adalah gas. Seperti telah
disebut dalam kaitannya dengan proses Ostwald, NO2, atau lebih
tepatnya campuran NO2 dan N2O4, larut dalam
air membentuk HNO3 dan NO.
8) N2O5
Selain pada asam
nitrat dan nitrat, nitrogen dengan bilangan oksidasi +5 ditemui pada nitrogen
pentoksida, N2O5. Senyawa ini merupakan asam anhidrat
dari HNO3 yang dapat dihasilkan dari reaksi asam nitrat pekat dengan
senyawa dehidrator kuat seperti fosfor oksida, P4O10.
Pada suhu kamar, N2O5 berupa padatan putih yang mengalami
dekomposisi secara lambat menjadi NO2 dan O2. Dengan air,
N2O5 bereaksi sangat hebat membentuk HNO3.
D.
Identifikasi Nitrogen
Identifikasi senyawaan Nitrogen:
NO2-
Ion nitrit dapat diidentifikasi
degan uji Giess-Ilosvay.uji ini berdasarkan reaksi diazotisasi asam sulfanilat
oleh asam nitrit, yang diikuti dengan reaksi kopling dengan α-naftilamina
membentuk suatu zat pewarna azo yang berwarna merah.
NO3-
Identifikasi ion nitrat
menggunakan pereaksi difenilamina. Sampel yang diduga mengandung nitrat
dituangkan dengan hati-hati sepanjang sisi tabung uji, sehingga membentuk suatu
lapisan di atas larutan pereaksi. Sebuah cincin biru terbentuk pada zona
persentuhan antara kedua cairan/
CN-
Uji dilakukan dengan pereaksi
tembaga sulfida. Larutan-larutan sianida mudah melarutkan tembaga(II) sulfida
membentuk ion tetrasianokuprat(I) yang tak berwarna. Reaksi tang terjadi:
2CuS(s) + 10 CN-(aq) à 2[Cu(CN)4]3-(aq)
+ 2S2-(aq) + (CN)2(g)
SCN-
Identifikasi ion tiosianat
dilakukan dengan penambahan larutan besi(III) klorida. Akan terbentuk warna
merah karena terbentuk senyawa kompleks.
SCN-(aq)
+ Fe3+(aq) ↔ Fe(SCN)3(aq)
E.
Kegunaan Nitrogen
Nitrogen cair banyak digunakan sebagai
sumber pendingin dan dengan demikian mempunyai peranan dalam akumulator
pendingin.
Nitrogen digunakan di berbagai bidang :
·
Dalam bentuk amonia nitrogen digunaksn sebagai
bahan pupuk, obat-obatan, asam nitrat, urea, hidrasin, amin, dan pendingin
·
Asam nitrat digunakan dalam pembuatan zat
pewarna dan bahan peledak.
Nitrogen sering digunakan jika diperlukan lingkungan yang inert, misalnya dalam bola lampu listrik untuk mencegah evaporasi filamen
Nitrogen sering digunakan jika diperlukan lingkungan yang inert, misalnya dalam bola lampu listrik untuk mencegah evaporasi filamen
·
Sedangkan nitrogen cair banyak digunakan
sebagai refrigerant (pendingin) yang sangat efektif karena relatif murah
·
Banyak digunakan oleh laboratorium-laboratorium
medis dan laboratorium- laboratorium penelitian sebagai pengawet bahan-bahan
preservatif untuk jangka waktu yang sangat lama, misalnya pada bank sperma,
bank penyimpanan organ-organ tubuh manusia, bank darah, dan sebagainya
·
Penyimpanan bahan-bahan yang mudah busuk : freezing,
cooling, mengawetkan produk makanan dan minuman yang belum diolah pada suhu
rendah, pengiriman dengan menggunakan truk pendingin
·
Penyimpanan produk-produk biologi: freezing, cooling,
penyimpanan bersuhu rendah untuk darah, lapisan kulit ari dan sperma untuk
inseminasi buatan
·
Bedah otak dan mata
·
Membuat tanda pengenal pada hewan
·
Metalurgi: shrink fitting, die inerting, impact test,
rolling mill
·
Pekerjaan umum : soil freezing
·
Industri daur ulang : pendinginan badan mobil yang
dibongkar, elektrik motor, bagian tengah kabel listrik
·
Pengerasan plastik sebelum dihancurkan atau digiling
(cyro-grinding)
·
Pembuatan pesawat terbang : simulasi penerbangan
·
Industri nuklir : cryopumping, Penelitian ilmiah :
research center Meteorologi
·
Industri elektronik : packaging, moisture control
·
Industri kimia : blanketing, inerting, purging,
flushing.
Manfaat Nitrogen dalam
Ekologi
Nitrogen sangatlah penting
untuk berbagai proses kehidupan di Bumi. Nitrogen adalah komponen utama dalam semua asam amino, yang nantinya dimasukkan ke dalam protein, tahu kan kalau protein adalah zat yang sangat kita
butuhkan dalam pertumbuhan. Nitrogen
juga hadir di basis pembentuk asam
nukleat, seperti DNA dan RNA yang nantinya membawa hereditas. Pada tumbuhan, banyak dari
nitrogen digunakan dalam molekul
klorofil, yang penting untuk
fotosintesis dan pertumbuhan lebih lanjut. Meskipun atmosfer bumi
merupakan sumber berlimpah nitrogen,
sebagian besar relatif tidak dapat digunakan oleh tanaman. Pengolahan kimia
atau fiksasi alami (melalui
proses konversi seperti yang dilakukan bakteri rhizobium), diperlukan
untuk mengkonversi gas nitrogen
menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh organisme hidup, oleh karena itu nitrogen menjadi komponen penting
dari produksi pangan. Kelimpahan atau kelangkaan dari bentuk "tetap" nitrogen, (juga dikenal sebagai nitrogen reaktif), menentukan berapa
banyak makanan yang dapat tumbuh pada sebidang tanah.
Fenomena alam, menyatakan
bahwa atmosfir terdiri dari 79% Nitrogen (berdasarkan volume) sebagai gas padat
N2. Namun meskipun demikian, penyediaan makanan untuk kehidupan manusia
dan hewan-hewan lainnya lebih dibatasi oleh nitrogen daripada unsur-unsur
lainnya. Sebagai gas padat, N2 tidak bereaksi dengan unsur-unsur
lainnya untuk menghasilkan suatu bentuk nitrogen yang dapat digunakan oleh
sebagian besar tanaman.
Peningkatan penyediaan
nitrogen tanah untuk tanaman terdiri terutama dari meningkatnya jumlah
pengikatan nitrogen secara biologis atau dengan penambahan pupuk baik sintetis
juga non sintetis. Hal ini seolah-olah bertentangan, dimana unsur hara yang
diabsorsi dari tanah dalam jumlah terbesar oleh tanaman adalah unsur hara yang
sebagian besar sangat terbatas penyediaannya.
Adanya penambahan kesuburan
alami dengan pupuk-pupuk komersil merupakan praktik pertanian modern. Walaupun
demikian sebagian besar masyarakat modern menolak konsep komersial tersebut
dengan alasan bahwa pupuk komersial mengandung bahan-bahan kimia beracun yang
berbahaya bagi manusia, hewan dan lingkungan. Kenyataan bahwa nutriea itu
memasuki tumbuhan dalam bentuk ion-ion, tidak perduli apakah asal pupuk itu
organik atau anorganik.
1. Ketersediaan dan Siklus Nitrogen
Nitrogen
terdapat di dalam tanah dalam bentuk organik dan anorganik. Bentuk-bentuk
organik meliputi NH4+, NO3-, NO2-,
NO2, NO dan unsur N. Juga terdapat bentuk lain yaitu hidroksi amin
(NH2OH), tetapi bentuk ini merupakan bentuk antara, yaitu bentuk
peralihan dari NH4+, menjadi NO2-
dan bentuk ini tidak stabil.
Penyediaan
ion dalam tanah dapat dipandang dari sudut mineral dengan masukan dan
kehilangan dari ekosistem dan laju transfer diantara komponen sistem.
Pendekatan
ini berharga bagi nitrogen, dimana masukan karena curah hujan dan fiksasi serta
kehilangan akibat pencucian dan denitrifikasi merupakan sebagian besar dari
jumlah seluruhnya yang ada dengan siklus sistem tersebut. Untuk ion yang di
absorbsi, masukan ini tidak berarti dibandingkan dengan dengan jumlah
seluruhnya yang ada, termasuk kehilangana karena pencucian dalam tanah-tanah
subur.
Siklus
nitrogen adalah kompleks dan kompertemen organik merupakan bagian yang dominan,
beberapa macam bakteri terlihat dalam pengubahan NH4+
menjadi NO3- (Nitrobacter, Nitrosomonas, Nitrosococcus
adalah yang paling penting), tetapi kedua bentuk itu dapat diambil oleh banyak
tanaman dengan fasilitas yang sama.
Lebih
penting lagi adalah produksi NH4+ yang dihasilkan dari
bahan organik yang dibawa oleh bermacam-macam fungsi dan bakteri. Perombak
dekomposisi ini juga membutuhkan N, tetapi jika bahan mempunyai kandungan N
rendah, bahan itu akan dipesatukan ke dalam biomassa dan tidak dibebaskan,
sampai penyediaan karbon berkurang.
Rasio
Carbon-Nitrogen (C/N) merupakan cara untuk menunjukkan gambaran kandungan
Nitrogen relatif . Rasio C/N dari bahan organik merupakan petunjuk kemungkinan
kekurangan nitrogen dan persaingan di antara mikroba-mikroba dan tanaman
tingkat tinggi dalam penggunaan nitrogen yang tersedia dalam tanah.
Didalam
siklusnya nitrogen di dalam tanah mengalami mineralisasi, sedangkan bahan
mineral mengalami imobilisasi. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa N yang
hilang ke atmosfir merupakan bagian terbesar. Secara teoritis, di simpulkan
bahwa N yang terdapat di dalam tanah akan habis terangkut dalam waktu yang
sangat lama dan sebagian besar N yang tertinggal didalam tanah sesudah tahun
pertama bukan dalam bentuk nitrat tetapi dalam bentuk bahan organik .
Ketersediaan
N tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti iklim dan macam
vegetasi yang kesemuanya dipengaruhi oleh keadaan setempat seperti topogrifi,
batuan induk, kegiatan manusia dan waktu.
2. Beberapa Aplikasi Untuk Mempertahankan
Ketersediaan Nitrogen
Bahan
organik meningkatkan produktifitas tanah melalui mineralisasi zat-zat hara.
Bahan organik mempunyai kapasitas tukar kation yang tinggi, daya ikat air yang
tinggi dan mampu meningkatkan sifat fisik tanah.
Penambahan
sebagian besar nitrogen secara alami ketanah ditambahkan melalui fiksasi
biologis simbiotik dan non simbiotik seperti melalui penamaan tanaman
leguminosa dan pemberian Azolla. Bakteri Rhizobium yang hidup secara simbiotik
pada bintil akar tanaman leguminosa memfiksasi nitrogen dengan enzim
nitrogenase yang berkombinasi dengan molekul dinitrogen (N2).
Nitrogen
di dalam tanah terdapat dalam bentuk organik dan anorganik. Dengan komposisi
nitrogen di atmosfir (79%), nitrogen masih merupakan faktor pembatas bagi penyediaan
makanan bagi manusia dan hewan. Hal ini disebabkan karena sebagai gas padat,
nitrogen tidak bereaksi dengan unsur-unsur lainnya agar dapat digunakan..
Faktor
utama yang mempengaruhi keputusan pengelolaan mengenai penggunaan dan pemakaian
pupuk adalah kehilangan nitrat karena pencucian denitrifikasi dan kehilangan
nitrogen sebagai N2, kehilangan amonia karena penguapan.
Proses-proses dalam
Daur Nitrogen
Nitrogen hadir di lingkungan
dalam berbagai bentuk kimia termasuk nitrogen
organik, amonium (NH4+),
nitrit (NO2-),
nitrat (NO3-),
dan gas nitrogen (N2).
Nitrogen organik dapat berupa
organisme hidup, atau humus, dan dalam produk antara dekomposisi bahan organik
atau humus dibangun. Proses siklus
nitrogen mengubah nitrogen
dari satu bentuk kimia lain. Banyak proses yang dilakukan oleh mikroba baik
untuk menghasilkan energi atau menumpuk nitrogen
dalam bentuk yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Diagram di atas menunjukkan
bagaimana proses-proses cocok bersama untuk membentuk siklus nitrogen.
1. Fiksasi Nitrogen
Fiksasi nitrogen adalah proses alam,
biologis atau abiotik yang mengubah nitrogen
di udara menjadi ammonia (NH3).
Mikroorganisme yang mem-fiksasi
nitrogen disebut diazotrof. Mikroorganisme ini memiliki enzim
nitrogenaze yang dapat menggabungkan hidrogen dan nitrogen.
Reaksi untuk fiksasi nitrogen biologis
ini dapat ditulis sebagai berikut :

Mikro organisme yang melakukan fiksasi nitrogen antara lain : Cyanobacteria,
Azotobacteraceae, Rhizobia, Clostridium, dan Frankia. Selain itu ganggang hijau biru juga dapat memfiksasi nitrogen. Beberapa tanaman
yang lebih tinggi, dan beberapa hewan (rayap), telah membentuk asosiasi
(simbiosis) dengan diazotrof. Selain dilakukan oleh mikroorganisme, fiksasi nitrogen juga terjadi pada
proses non-biologis, contohnya sambaran petir. Lebih jauh, ada empat cara yang
dapat mengkonversi unsur nitrogen
di atmosfer menjadi bentuk yang lebih reaktif :
a.
Fiksasi biologis : beberapa bakteri
simbiotik (paling sering dikaitkan dengan tanaman polongan) dan beberapa
bakteri yang hidup bebas dapat memperbaiki nitrogen sebagai nitrogen organik.
Sebuah contoh dari bakteri pengikat nitrogen adalah bakteri Rhizobium
mutualistik, yang hidup dalam nodul akar kacang-kacangan. Spesies ini diazotrophs.
Sebuah contoh dari hidup bebas bakteri Azotobacter.
b. Industri fiksasi nitrogen : Di bawah tekanan
besar, pada suhu 6000C, dan dengan penggunaan katalis besi, nitrogen
atmosfer dan hidrogen (biasanya berasal dari gas alam atau minyak bumi) dapat
dikombinasikan untuk membentuk amonia (NH3). Dalam proses
Haber-Bosch, N2 adalah diubah bersamaan dengan gas hidrogen (H2)
menjadi amonia (NH3), yang digunakan untuk membuat pupuk dan bahan
peledak.
c. Pembakaran bahan bakar fosil : mesin mobil dan
pembangkit listrik termal, yang melepaskan berbagai nitrogen oksida (NOx).
d. Proses lain: Selain itu, pembentukan NO dari N2
dan O2 karena foton dan terutama petir, dapat memfiksasi nitrogen.
2. Asimilasi
Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar baik dalam bentuk ion nitrat atau ion amonium. Sedangkan hewan
memperoleh nitrogen dari tanaman
yang mereka makan.
Tanaman dapat menyerap ion nitrat atau amonium dari tanah melalui rambut
akarnya. Jika nitrat diserap,
pertama-tama direduksi menjadi ion
nitrit dan kemudian ion amonium
untuk dimasukkan ke dalam asam amino, asam nukleat, dan klorofil. Pada tanaman
yang memiliki hubungan mutualistik dengan rhizobia, nitrogen dapat berasimilasi dalam
bentuk ion amonium langsung dari
nodul. Hewan, jamur, dan organisme heterotrof lain mendapatkan nitrogen sebagai asam amino,
nukleotida dan molekul organik kecil.
3. Amonifikasi
Jika tumbuhan atau hewan mati, nitrogen organik diubah menjadi amonium (NH4+)
oleh bakteri dan jamur.
4. Nitrifikasi
Konversi amonium menjadi nitrat
dilakukan terutama oleh bakteri yang hidup di dalam tanah dan bakteri nitrifikasi lainnya. Tahap
utama nitrifikasi, bakteri nitrifikasi seperti spesies Nitrosomonas
mengoksidasi amonium (NH4+)
dan mengubah amonia menjadi nitrit (NO2-).
Spesies bakteri lain, seperti Nitrobacter,
bertanggung jawab untuk oksidasi nitrit
menjadi dari nitrat (NO3-).
Proses konversi nitrit menjadi nitrat sangat penting karena nitrit merupakan racun bagi kehidupan
tanaman.
Proses nitrifikasi
dapat ditulis dengan reaksi berikut ini :
1.
NH3 + O2 → NO2− +
3H+ + 2e−
2.
NO2− + H2O → NO3− +
2H+ + 2e
catatan :
"Karena
kelarutannya yang sangat tinggi, nitrat dapat memasukkan air tanah. Peningkatan
nitrat dalam air tanah merupakan masalah bagi air minum, karena nitrat dapat
mengganggu tingkat oksigen darah pada bayi dan menyebabkan sindrom
methemoglobinemia atau bayi biru. Ketika air tanah mengisi aliran sungai,
nitrat yang memperkaya air tanah dapat berkontribusi untuk eutrofikasi, sebuah
proses dimana populasi alga meledak, terutama populasi alga biru-hijau.
Hal ini juga dapat menyebabkan kematian kehidupan akuatik
karena permintaan yang berlebihan untuk oksigen. Meskipun tidak secara langsung
beracun untuk ikan hidup (seperti amonia), nitrat dapat memiliki efek tidak
langsung pada ikan jika berkontribusi untuk eutrofikasi ini."
5. Denitrifikasi
Denitrifikasi adalah proses reduksi nitrat untuk kembali menjadi gas nitrogen (N2), untuk
menyelesaikan siklus nitrogen.
Proses ini dilakukan oleh spesies bakteri seperti Pseudomonas dan Clostridium
dalam kondisi anaerobik. Mereka menggunakan nitrat sebagai akseptor elektron di tempat oksigen selama
respirasi. Fakultatif anaerob bakteri ini juga dapat hidup dalam kondisi
aerobik.
Denitrifikasi umumnya berlangsung
melalui beberapa kombinasi dari bentuk peralihan sebagai berikut:
NO3− → NO2− →
NO + N2O → N2 (g)
Proses denitrifikasi lengkap dapat
dinyatakan sebagai reaksi redoks:
2NO3− +
10e− + 12H+ → N2 + 6H2O
6. Oksidasi Amonia Anaerobik
Dalam proses biologis, nitrit dan amonium dikonversi langsung ke elemen (N2) gas nitrogen. Proses ini membentuk sebagian besar
dari konversi nitrogen unsur di
lautan. Reduksi dalam kondisi anoxic juga dapat terjadi melalui proses
yang disebut oksidasi amonia anaerobik
DAFTAR PUSTAKA
·
Achmad, hiskia. 1992. Kimia unsur dan
radiokimia. Bandung : Pt. Adhitia Bakti
0 komentar:
Posting Komentar