BAB
II
PEMBAHASAN
§ Dalam
sistem periodik unsur transisi terletak di antara golongan alkali tanah dan
golongn boron.
§ Logam
transisi merupakan unsur-unsur blok d dan disebut juga logam berat.
§ Anggota-anggotanya
Sc21, Ti22, V23, Cr24, Mn25,
Fe26, Co27, Ni28, Cu29, Zn30,
Au79, Ag47, Hg, Cd
SIFAT-SIFAT UNSUR
TRANSISI
1.
Memiliki berbagai macam bilangan
oksidasi
Dengan
berbagai pengecualian logam transisi pada umumnya memiliki berbagai macam
bilangan oksidasi.
Sc : +3 Fe : +2, +3
Ti : +2, +3, +4 Co : +2, +3
V : +2, +3, +4, +5 Ni :
+2, +3
Cr : +2, +3, +6 Cu : +2
Mn : +2, +3, +4, +5, +6, +7 Zn : +2
2.
Berbentuk logam padat dan bersifat
konduktor yang baik
Energi
ionisasi logam-logam transisi relatif rendah, sehingga mudah membentuk ion
positif.
Banyak
senyawa logam transisi bersifat paramagnetik.
·
Sifat membentuk ion kompleks dari
senyawa transisi bergantung pada banyaknya elektron tidak berpasangan yang ada.
·
Unsur-unsur transisi pada umumnya
memiliki orbital d dan f yang belum terisi penuh, sehingga atom, unsur bebas
maupun senyawanya dapat memiliki elektroon tidak berpasangan.
·
Jumlah elektron (spin) tidak berpasangan
pada ion kompleks dapat diketahui lewat pengukuran magnetik, pada ummumnya
hasil percobaan akan mendukung prediksi yang diperoleh berdasarkan akan
mendukung prediksi yang diperoleh berdasarkan pembelahan medan kristal.
·
Ada 2 interaksi terhadap medan magnet :
1. Magnetik
-> tidak tertarik medan magnet -> elektron berpasangan
2. Paramagnetik
-> terdapat elektron yang tidak berpasanagn -> tertarik medan megnet
3. Diamagnetik
-> tidak tertarikmedan magnet
3.
Banyak unsur transisi berwarna :
a.
Warna-warna cerah yang terlihat dalam
kebanyakan senyawa kompleks dapat dijelaskan dengan teori medan kristal.
b.
Apabila orbital d dari sebuah kmpleks
beerpisah menjadi sebuah kelompok, maka ketika molekul tersebut menyerap foton
dari cahaya tampak, satu atau lebih elektron yang berada dalam orbital tersebut
akan meloncat dari orbital d yang berenergi rendah ke orbital yang berenergi
lebih tinggi menghasilkan keadaan atom yang tereksitasi


Cahaya
dengan x yang memiliki energi sama dengan energi eksitasi yang diserap
sedangkan yang lainnya tidak diserap akibatnya akan terlihat warna lompatannya.
c.
Warna yang muncul bergantung dari jenis
atom pusat dari ion logam dan logam-logamnya.
λ diserap vs warna
terpantau
490 nm : ungu diserap, hijau-kuning terpantau
(λ 560 nm)
450 nm : biru diserap , kuning terpantau (λ
600 nm)
490 nm : biru-hijau diserap, merah
terpantau (λ 620 nm)
570 nm : kuning hijau diserap, ungu
terpantau (λ 410 nm)
580 nm : kuning diserap, biru tua terpantau
(λ 430 nm)
600 nm : jingga diserap, biru terpantau (λ
450 nm)
650 nm : merah diserap, hijau terpantau (λ
520 nm)
Unsur-unsur transisi
dapat momentum senyawa kompleks (senyawa koordinasi)



Biru muda biru tua


Biru muda hijau
Sifat magnetik
Sifat magnetik suatu
zat apakah terdiri atas atom, ion, atau molekul ditentukan oleh struktur
elektronnya. Ada dua macam interaksi antara zat dan medan magnet, yaitu
diamagnetik dan paramagnetik. Zat paramagnetik tertarik oleh medan magnet, zat
diamagnetik tidak. Banyak unsur transisi yang bersifat paramagnetik, hal
tersebut karena adanya elektron yang tidak berpasangan.
LOGAM TRANSISI DI ALAM
1.
Skadium (Sc)
Belum
banyak diketahui tentang sifat dan gunanya
2.
Titan (Ti)
a. Di
alam sebagai
dan 


b. Logam
Ti tahan karat dan bila bercampur dengan logam lain menghasilkan paduan logam
yang sangat keras.
c. Pembuatan
logam Ti
TiO2 dialirkan gas Cl2
kemudian hasil reaksi direduksi dengan Mg


BEBERAPA SIFAT DARI LOGAM TITANIUM :
1. Logamnya berstruktur heksagonal memiliki kemiripan sifat dengan logam
besi dan nikel.
2. Keras, tahan panas (mp 1680 0 C, bp 3260 0 C)
3. Penghantar panas dan listrik yang baik
4. Tahan terhadap korosi, sehingga banyak digunakan untuk mesin turbin,
industri kimia, pesawat terbang, dan peralatan laut.
5. Meskipun merupakan unsur yang tidak reaktip dapat bereaksi dengan
unsur-unsur non logam seperti : hidrogen (H 2 ), Halogen, oksigen, nitrogen,
karbon, boron, silikon dan sulfur pada temperatur tertentu.
3.
Vanadium (V)
a. Di
alam sebagai V2O5 (vanadium pentaoksida)
b. Logam
vanadium dicampur dengan besi menghasilkan baja vanadium yang keras, kilat, dan
tahan karat
untuk membuat per mobil

c. Digunakan
untuk sebagai katalisis di industri
Misal : katalis pada pembuatan
menurut kontak

SO2


![]() |

4.
Mangan (Mn)
a. Terdapat
di alam sebagai oksidanya misal MnO2 (batu kristal)
b. MnO2
digunakan sebagai/ untuk :
-
Batu baterai
-
Pembuatan baja yang berfungsi untuk
mengikat O2, sehingga pada proses pembekuan baja tidak mengelembung
oleh gas sehingga mencegah keroposnya baja
c. KMnO4
merupakan senyawanya mangan yang penting. Senyawa ini merupakan oksidator kuat.
Pembuatan KMnO4 dilakukan
dengan cara mengalirkan Cl2 ke dalam larutan manganat (K2MnO4)

Ungu
Larutan KMnO4 dalam suasana asam atau
basa merupakan oksidator
Contoh :




5.
Cobalt (Co)
a. Terdapat
di alam sebagai kobalat glance (CoAsS) dan lemacite (Co3S4)
b. Bilangan
oksida Co=+2 dikenal dalam senyawa CoCl2 berwarna merah jambu
c. Larutan
CoCl2 encer digunakan untuk tinta tak berwarna setelah ditulis
dikenai matahari
menjadi biru


d. Penambahan
Co pada besi menyebabkan logam ini tahan karat
e. Paduan
logam Co, Al, Ni, Cu, dan Fe disebut ALNICO
6.
Nikel (Ni)
a. Terdapat
di alam sebagai penlanclite (FeS.NiS)
b. Logam
Ni berwarna putih seperti Ag, bersifat konduktor yang baik
c. Biloks
Ni +2 dalam senyawa NiSO4 yang berwarna hijau
d. Nikel
diperoleh dengan cara sebagai berikut :
-
Bijih sulfida dpekatkan dengan cara
flotasi
-
Konsentrasi dilebur menjadi matte (75%
Ni, 5% Cu, 1% Fe, 0,5% Co, 22% ZnS)
-
Nikel dalam matte dilarutkan dalam
larutan amonia yang mengandung O2

-
Disaring, kemudian kompleks nikel amonia
direduksi dengan H2

Cara lain memperoleh Ni dan matte dari sumber
lain :
-
Ni direaksikan dengan CO pada 60°C

-
Gas Ni(CO)4 dipompa ke luar sehingga
dipisahkan dari zat pengotor
-
Pemanasan pada suhu 180C nikel karbonil terurai
:

Nikel
digunakan unuk :
-
Melapisi logam lain
-
Katalis
pada pembuatan margarine atau mentega

-
Paduan logam:
60% Ni dan 40% Cu
logam tahan karat

60%
Ni, 25% Fe, 15% Cr
logam tahan asam

7.
Tembaga (Cu)
a. Terdapat
di alam dalam keadaan bebas, juga sebagai senyawa-senyawa Cuprite, chalcocite
(Cu2S), malachite (Cu(OH)2.CO3)
b. Biloks
Cu dalam senyawanya +1 dan +2
Cu dengan biloks +2,
misalnya terisi CuSO4.5H2O berwarna
biru. Senyawa ini mudah larut dalam air dan larutannya berwarna biru. Terusi yang dipanaskan akan menyebabkan
warna biru hilang disebabkan karena air kristalnya lepas membentuk padatan putus.
o
Cu dengan biloks +1 bersifat tidak
stabil, berubah menjadi Cu2+
2Cu+(aq) Cu2+(aq)
+ Cu(s)
o
Logam Cu berwarna kemerahan dan bersifat
konduktor yang baik
o
Cu diperoleh dengan cara sebagai
berikut:
Ø Pemekatan
cara flotasi
Konsentrat mengandung 25-30% Cu sebagai
Cu2S dengan Fe sebagai pengotor.
Ø Konsentrat
dipanaskan dengan silica (SiO2), terjadi dua cairan:
a. Matte
mengandung 30-60% Cu2S dan sedikit FeS
b. Terak
yang menagndung FeSiO3
Ø Pemisahan
terak
Ø Matte
dileburkan dengan silica membentuk dua cairan:
a. Logam
putih Cu2S dengan Cu2O
b. Terak
Ø Logam
putih dilebur pada 1200-1300oC sehingga diperoleh Cu kasar (blister copper)
2Cu2S(l) + 3O2(g) 2Cu2O(l) + 2SO2(g)
2Cu2O (l) + Cu2S(l) 6Cu(l) + SO2(g)
Ø Pemurnian
(refining)
Dilakukan dengan
elektrolisis pada 50-60oC dari larutan CuSO4 yang diasamkan, Cu murni sebagai
katoda dan Cu tidak murni sebagai anoda. Cu tidak murni akan terendapkan di
katoda.
Ø Penggunaan
Cu dan senyawanya
a. Campuran
Cu(OH)2 dan CuSO4 disebut bubur BORDEAUX, digunakan untuk membunuh hama
tumbuh-tumbuhan.
b. Untuk
paduan logam
kuningan (Cu dan Zn)
perunggu (Cu dan Zn)
kuningan (Cu dan Zn)
perunggu (Cu dan Zn)
c. Kabel
listrik
d. Pipa
air
o
Beberapa reaksi kima
Ø Cu2+(aq)
+ 4NH4OH(aq) à [Cu(NH3)]2+(aq) + 4H2O
berlebih biru tua
berlebih biru tua
Ø Cy2+(aq)
2OH-(aq) à Cu(OH)2(s)
biru
biru
Perak (Ag)
§ Di
alam terdapat dalam keadaan bebas atau sebagai Ag2S (argentite)
§ Ag
merupakan logam berwarna putih dan konduktor yang baik
§ Senyawa
senyawa Ag umumnya memiliki biloks +1, misalnya AgNO3
§ Pembuatan
Ag
Ag2S(s) + 4CN-(aq) à 2[Ag(CN)2]-(aq) + S2-(aq)
Zn(s) + 2[Ag(CN)2-(aq) + 4OH-(aq) à 2Ag(s) + 4CN-(aq) + Zn(OH)42-(aq)
Ag2S(s) + 4CN-(aq) à 2[Ag(CN)2]-(aq) + S2-(aq)
Zn(s) + 2[Ag(CN)2-(aq) + 4OH-(aq) à 2Ag(s) + 4CN-(aq) + Zn(OH)42-(aq)
Seng (Zn)
v Terdapat
dialam sebagai zincite (ZnO) dan
spalarite (ZnS)
v Zn
dihasilkan dengan pemanggangan ZnS kemudian ZnO direduksi dengan karbon pijar.
2ZnS+3O2à2ZnO+2SO2
ZnO + C àZn+CO
suhu proses kurang lebih 1200oC diatas sushu tersebut Zn menguap dan dikondensasi menjadi debu Zn.
ZnO + C àZn+CO
suhu proses kurang lebih 1200oC diatas sushu tersebut Zn menguap dan dikondensasi menjadi debu Zn.
v Zn
mudah bereaksi dengan asam membentuk H2
Zn(s) + 2H+(aq) à Zn 2+ (aq) + H2(g)
Zn(s) + 2H+(aq) à Zn 2+ (aq) + H2(g)
v Zn2+
tidak berwarna dan dalam air terhidrolisis.
Zn2+ + H2O Zn(OH)+ + H+
Zn2+ + H2O Zn(OH)+ + H+
v ZnS
digunakan sebagai pengubah berkas electron menjadi cahaya tampak dalam layar
tv.
Cadmium (Cd)
·
Terdapat sebagai senyawa, misalnya CdS
(greenoklit)
·
Dihasilkan sebagai hasil samping
ekstraksi Pb dan Zn atau dihasilkan dengan mereduksi Cd2+ dengan Zn.
a. mula-mula CdS dilarutkan dalam asam
b. larutan Cd2+ direduksi dengan Zn
CdS(s) + 2H+(aq) à Cd2+(aq) + H2S(g)
Cd2+(aq) + ZnS(s) à Cd(s) + Zn2+(aq)
a. mula-mula CdS dilarutkan dalam asam
b. larutan Cd2+ direduksi dengan Zn
CdS(s) + 2H+(aq) à Cd2+(aq) + H2S(g)
Cd2+(aq) + ZnS(s) à Cd(s) + Zn2+(aq)
·
Digunakan pada paduan logam, cat dan
diproduksi beberapa plastic.
·
Adanya Cd bebas di udara atau terlarut
yang berbahaya bagi manusia
a. adanya Cd dalam tulang menyebabkan tulang berposi dan mengalami
a. adanya Cd dalam tulang menyebabkan tulang berposi dan mengalami
keretakan
b. Cd dapat menggantikan Zn pada metabolism lemak sehingga reaksi terhambat.
b. Cd dapat menggantikan Zn pada metabolism lemak sehingga reaksi terhambat.
Emas
(Au)
Ø Terdapat
dialam dalam keadaan bebas atau sebagai calaverite
(AuFe2)
Ø Biloks
dalam senyawa adalah +1 dan +3
Ø Merupakan
konduktor yang baik
Ø Au
murni bersifat lunak, agar menjadi keras maka dicampur logam lain emas 24 karat
emas murni
Ø Cara
memperoleh emas
- pemekatan bijih emas dilakukan dengan
cara flotasi
-
Konsentrat diaduk dengan larutan naCN
dan udara
-
4 Au(s) + 8CN-(aq) + O2(g)
+ 2H2O(l)à4Au(CN)2-(aq) + 4OH-(aq)
-
Larutan direduksi dengan Zn dan Au
dipisahkan
2Au(CN)2-(aq) + Zn(s) à Zn(CN)42-(aq) + 2Au(s)
2Au(CN)2-(aq) + Zn(s) à Zn(CN)42-(aq) + 2Au(s)
Ø Emas
tidak termakan oelh udara dan asam tetapi larut dalam air raja/aqu regia (HNO3(p) : 3HCl(p)) menghasilkan kompleks
[Au(Cl4)]-
Au(s) + 4Cl-(aq) + 3NO3-(aq) + 6H+(aq)à [AuCl4]-(aq) + 3NO3+(aq) + 3H2O (l)
Au(s) + 4Cl-(aq) + 3NO3-(aq) + 6H+(aq)à [AuCl4]-(aq) + 3NO3+(aq) + 3H2O (l)
Ø Penggunaan
Au
a. Jaminan
moneter
b. Perhiasan
c. Komponen
listrik kualitas tinggi
Raksa
(Hg)
·
Terdapat dalam mineral, misalnya sinabat
(HgS)
·
Pada suhu kamar berwujud cair, mudah
menguap dan uapnya bersifat racun
·
Berat jenisnya besar dan daya muatnya
kecil. Digunakan untuk thermometer dan barometer
·
Bilangan oksidasinya +1 dan +2
·
Hg dihasilkan dengan pemanggangan
mineral HgS
HgS + O2 Hg + SO2
HgS + O2 Hg + SO2
·
Hg melarutkan logam-logam Cu, Ag, Au,
dan logam-logam alkali
·
Larutan logam dalam raksa disebut
AMALGAMI
·
Senaywa Hg dengan biloks +1, contohnya
Hg2Cl2
·
Hg2Cl2 sukar larut dalam air
·
Hg2Cl2 bereaksi dengan larutan ammonia
membentuk padatan hitam
Hg2Cl2(s) + 2NH3(aq) HgNH2Cl(s) + Hg(s) + NH4+ (aq) + Cl-(aq)
Hg2Cl2(s) + 2NH3(aq) HgNH2Cl(s) + Hg(s) + NH4+ (aq) + Cl-(aq)
·
Senyawa Hg dengan biloks +2, contohnya
HgCl2 bersifat racun ….
·
Larutan Hg2+ direakskan dengan Na)H atau
KOH terbentuk endapan HgO berwarna kuning
Hg2+(aq) + 2OH-(aq) HgO(s) + H2O(l)
kuning
Hg2+(aq) + 2OH-(aq) HgO(s) + H2O(l)
kuning
·
Larutan Hg2+ ditambahkan larutan KI
membentuk encdapan jingga yang larut bila KI berlebihan membentuk senyawa
komplek HgI42-
Hg2+(aq) + 2I-(aq) HgI2(s)
jingga
HgI2(s) + 2I-(aq) HgI42-(aq)
senyawa komplek HgI4- dinamakan larutan NESSLER yang digunakan untuk menetapkan ion ammonium (NH4+)
Hg2+(aq) + 2I-(aq) HgI2(s)
jingga
HgI2(s) + 2I-(aq) HgI42-(aq)
senyawa komplek HgI4- dinamakan larutan NESSLER yang digunakan untuk menetapkan ion ammonium (NH4+)
·
Penggunaan
- HgO (kuning; tidak larut dalam air) digunakan sebagai komponen obat atau salep mata
- Hg(NO3)2 digunakan pada pembuatan topi (berbahaya sebab menimbulkan gangguan jiwa)
- HgO (kuning; tidak larut dalam air) digunakan sebagai komponen obat atau salep mata
- Hg(NO3)2 digunakan pada pembuatan topi (berbahaya sebab menimbulkan gangguan jiwa)
Tiga bentuk merkuri
yang berbahaya dalam tubuh manusia:
1. Merkuri
sebagai logam dapat merusak jaringan otak apabila masuk ke jarinagn darah
2. Senyawa
anorganik merkuri yang berbahay adalah yang dapat larut dalam air, misalnya
Hg(NO3)2. Merkuri anorganik di dasar sungai daoat diubah menjadi merkuri
organic oleh bakteri (penyakit minamata)
3. Senyawa
merkuri organikyang sangat berbahaya misalnya (CH3)2Hg atau (CH3)HGX; dengan
X=halogen atau nitrat
Krom ( Cr )
·
Terdapat di alam sebagai Cr2O3
atau FeO.CrO3
·
Keras dan tahan karat
·
Titik didih dan titik lelehnya tinggi
·
Krom termasuk logam reaktif , bereaksi
dengan O2 membentuk oksidanya

·
Pembuatannya
Dalam
bidang industri , kromium dibutuhkan dalam dua bentuk yaitu kromium murni dan
aliasi besi-kromium yang disebut ferokromium
Tahapan pengekstrasinya sebagai berikut
:
1. Cr(III)
dalam bijih diubah menjadi dikromat (VI)


2. Reduksi
Cr (VI) menjadi Cr (III)

3. Reduksi
kromium (III) oksida dengan aluminium ( reaksi termit )

Proses ini disebut
proses GOLDSCHMIT
Dihasilkan Cr dengan
kemurnian 97-99%
·
FeCr (Ferokromium) diperoleh dari
mereduksi biji FeO. CrO3 dengan kokas atau silikon dalam tanur
listrik.
FeO. Cr2O3
(s) + 4C (s) à FeCr (s) + 4CO (g)
·
Penggunaan
a) Penyepuhan
kromium
Memberikan efek
dekoratif ( lapisan kromium indah ,
mengkilat , tidak kusam, tahan panas, tahan pakai, tahan korosi, dan koefisien
geser rendah ) dan sifat kekerasan.
b) K2Cr2O7
atau CrO3 dalam H2SO4(p) merupakan oksidator
kuat sehingga digunakan untuk pencucian peralatan laboratorium.
c) Na2Cr2O7.
2H2O dalam jumlah sedikit digunakan daam penyamakan kulit.
d) Digunakan
sebagai pigmen : PbCrO4 (kuning kromium)
Cr2O3 (Hijau
kromium)
e) Ferokrom
digunakan untuk membuat baja kromium
f) Senyawa
kromium digunakan dalam alat penganalisis napas yang digunakan untuk menangkap
peminum alkohol (pengemudi mobil) oleh polisi
Kromium
( +2 )
·
Logam Cr melarut dalam larutan HCl atau
H2SO4 membentuk [Cr(H2O)6]2+
berwarna biru langit.

·
Ion Cr2+ dapat terbentuk dari
reduksi larutan kromium (VI) misalnya Kromat atau dikromat atau ion kromium
(III) oleh Zn dan HCl


Jingga Hijau Biru langit
·
Potensial reduksi Cr3+
Cr3+ E°
= -0,41 V

Sehingga
Cr2+ mudah dioksidasi di udara menjadi ion Cr3+

·
Ion Cr dapat bereaksi dengan H+
atau H2O apabila terdapat katalis serbuk logam


Kromium
(+3)
·
Ion kromium (III) merupakan ion yang
paling stabil diantara kation logam transisi
·
Dalam larutan, ion ini terdapat sebagai
[Cr(H2O)6]3+, dan berwarna hijau
·
Apabila H20 diganti dengan
ion klorida , akan terjadi perubahan warna
[Cr(H2O)5Cl]2+
berwarna hijau muda
[Cr(H2O)4Cl2]+
berwarna hijau tua
·
Dengan basa [Cr(H2O)6]3+
akan membentuk Cr203. X H2O berwarna hijau
muda
[Cr(H2O)6]3+(aq)
+ OH-(aq) balik Cr2O3. X H2O
(s)
Dalam basa berlebihan membentuk
[Cr(OH)6]3-(aq)
·
Komplek Cr(III) umumnya berwarna hijau
baik dalam bentuk anion maupun kation
Contoh
: [Cr(H2O)6]3+; [Cr(NH3)6]3+;
[CrCl6]3- ; [Cr(CN)6]3- yang
bersifat paramagnetik
Kromium
( +6 )
·
Kromium (VI) oksida CrO3
bersifat asam , sehingga dapat bereaksi dengan basa membentuk ion kromat (VI)

·
Cr(OH)3 dapat dioksidasi oleh Na2O3
menghasilakn ion kromat yang berwarna kuning

·
Pengasaman ion kromat menghasilkan ion
dikromat yang berwarna jingga




Struktur
CrO42- adalah tetrahedral dari ion Cr2O72-
mempunyai struktur tetrahedran rangkap.



















-O O O -O -O O O O
Ion kromat Ion dikromat
Besi (Fe)
·
Terdapat di alam sebagai :
Kadar fosfor rendah
1. Hematit merah ( Fe2O3
)
2.
Magneit ( Fe304 )
Kadar
fosfor tinggi
3. Hematit coklat
4.
Siderit ( FeCO3)

·
Banyak dikenal dengan biloks +2 (Fe2+)
dan +3 (Fe3+)
·
Fe3+ lebih stabil
dibandingkan dengan Fe2+
·
Pengolahan besi
Dikenal
dengan menggunakan tanur hembus , tahapannya sebagai berikut:
1) Daerah
pengeringan (±500 °C)
Kokas (C) dan bijih
besi (Fe2O3) dari atas dikeringkan terlebih dahulu pada
500°c
2) Daerah
reduksi





3) Daerah
korburasi ( Penyerapan )
Sebagian besi menyerap
karbon.
4) Daerah
pencairan
ü Besi
mencair pad 1000 °C
ü Besi
cair terlindung oleh lapisan terak dari oksida
ü Terak
merupakan garam silikat sebagai hasil tambahan

Yang dihasilkan pada proses tanur tinggi
adalah besi kasar cair yang mengandung ± 5% C,mungkin terdapat Silikon atau
Fosfor.
·
Besi tuang dihasilkan dengan mengalirkan
besi kasar cair tersebut ke dalam
cetakan-cetakan dari grafit.
·
Baja dibuat dari besi kasar cair dengan
mengurangi kadar C ( max ± 2% C)
![]() |
PROSES
BESSEMER : udara panas dialirkan melalui lubang-lubang kecil pada konvertor
yang berisi besi kasar cair ,sehingga karbon dioksidasi menjadi CO2à
dihasilkan baja
·
Sifat besi dan ssenyawanya
1. Besi
bereaksi denga uap air pada suhu tinggi
3Fe(S) + 4H2O(g)
à
Fe2O4 (s) + 4H(g)
2. Besi
bereaksi dengan HCl dan H2SO4 encer
Fe(S) + 2H3O(aq) à
Fe2+(aq) + H2(g) + 2H2O(l)
3. Dalam
larutan asa kompleks [Fe(H2O)6 ]2+(aq)
relatif lebih stabil tetapi dalam
suasana netral dan basa akan teroksidasi oleh udara membentuk [Fe(H2O)6
]3+
4. Larutan[Fe(H2O)6
]3+ bersifat asam sebab mengalami hidrolisis.
[Fe(H2O)6
]3+(aq) + H2O
[Fe(H2O)5(OH)]2+(aq)
+ H3O

Cara
membedakan Fe2+ dengan Fe3+
Dengan NaOH
Fe2+(aq)
+ 2OH-(aq) à Fe(OH)2(s)
Fe3+(aq)+
3OH-(aq)à Fe(OH)3(s)
COKLAT
KEMERAHAN
Penggunaan
Ø Baja
sedang (0,69-0,2% C ; 0,05-1,6% Mn ; 0,2-0,75% Si ) bersifat mudah dibentuk
yang digunakan untuk jarum,ppa, da bahan mobil.
Ø Baja
berkadar karbon tinggi, bersifat keras, digunakan untuk perkakas paku,pelat
(0,4-0,9% C ; 0,5-1,0 % Mn ; 0,2-0,75% Si)
Ø Stainless
stell (0,2-0,4% C ; 18% Cr,8% Ni) bersifat tahan korosi ,digunakan untuk pisau dan
perkakas .
Ø Baja
manga (0,4-0,9% C ; 5% w), bersifat sangat keras dan digunakan untuk ujung alat
pemotong.
SENYAWA KOORDINASI
1.
Senyawa koordinasi terdiri dari :
§ Ion
logam beruatan positif à disebut atom pusat
§ Sejumlah
gugus koordinasi à disebut ligan
2.
Ion positif betindak sebagai asam Lewis
Ligan positif bertindak
sebagai basa Lewis
3.
Ligan sekurang-kurangnya mempunyai 1
pasang e- bebas dalam orbital ikatnya.
4.
Perbandingan besarnya ligan dan atom
pusat merupakan faktor utama yang menentukan jumlah ligan maksimum yang dapat
ditampung.
5.
Jumlah ikatan kovalen koordinasi yang
dapat terbentuk pada pembentukan kompleks disebut bilangan koordinasi dan ion
pusat.
Misal
: ion Cu2+ mempunyai bilangan
koordinasi 4 dalam [Cu(H2O)4]2+,[Cu(NH3)4]2+
[CuCl4]2-
Ion Fe3+ mempunyai
bilangan koordinasi 6 dalam [Fe(H2O)6]3+, [FeF6]3-,
dan [Fe(CN)6]3-
ION Ag+ mempunyai
bilangan koordinasi 2 dalam .........................................
TATA
NAMA SENYAWA KOORDINASI
a) Penamaan ligan
·
Beberapa logam memiliki nama khusus
NH3 ammin
H2O aqua
NO nitrosil
CO karbonil
·
Ligan anion diberi nama umum+akhiran-o
F- Fluoro CN- Siano
Cl- Kloro OH- hidrokso
Br- Bromo CO32- karbonato
CN- Ciano C2O4 oksalato
·
Radikal diberi nama seperti nama biasa
CH3 metil
C6H5 fenil
·
Ligan yang menggunakan nama biasa tanpa
spasi
(CH3)2SO dimetil sulfaksida
(C6H5)3O trifenil fosfin
·
Ligan yang menggunakan nama biasa tanpa
spasi
(CH3)2SO dimetil sulfaksida
C5H5N piridin
C6H5 trifenilfosfin
·
Ligan N2 dan O2
disebut dinitrogen dan dioksigen
Penyebutan
banyaknya ligan digunakan awalan yunani (di-,tri-,tetra-,penta-,heksa)
b)
Urutan penyebutan
ü Nama
garam
Kation disajikan lebih dahulu kemudian
nama anion.
Misal : Cu(NH3) SO4
Namanya
: tetraamin tembaga (II) sulfat
ü Untuk
ion kompleks ,molekul ligan disebutkan terlebih dahulu,kemudian logam.
Cu(NH3)42+
à
ion tetraamin tembaga (II)
ü Ligan
disusun berdasarkan abjad dan biasanya ligan netral disebutkan terlebih dahulu
,kemudian ligan anion
c)
Ion logam
Untuk
kompleks netral dan kation,setelah nama ligan diikuti nama logam dan diberi
bilangan oksidasi dengan angka Romawi dalam tanda kurung.
Contoh
: Ag (NH3)2+ à ion diaminperak
(I)
Untuk kompleks anion à
logam diberi akhiran at
[Ni(CO)42-] à
Ion tetrasiano nikelat (II)