About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful.

Jumat, 26 Oktober 2012

UNSUR TRANSISI

LOGAM TRANSISI



BAB II
PEMBAHASAN

§  Dalam sistem periodik unsur transisi terletak di antara golongan alkali tanah dan golongn boron.
§  Logam transisi merupakan unsur-unsur blok d dan disebut juga logam berat.
§  Anggota-anggotanya Sc21, Ti22, V23, Cr24, Mn25, Fe26, Co27, Ni28, Cu29, Zn30, Au79, Ag47, Hg, Cd
SIFAT-SIFAT UNSUR TRANSISI
1.      Memiliki berbagai macam bilangan oksidasi
Dengan berbagai pengecualian logam transisi pada umumnya memiliki berbagai macam bilangan oksidasi.
Sc        : +3                                                      Fe        : +2, +3
Ti         : +2, +3, +4                                         Co       : +2, +3
V         : +2, +3, +4, +5                                   Ni        : +2, +3
Cr        : +2, +3, +6                                         Cu       : +2
Mn       : +2, +3, +4, +5, +6, +7                       Zn        : +2

2.      Berbentuk logam padat dan bersifat konduktor yang baik
Energi ionisasi logam-logam transisi relatif rendah, sehingga mudah membentuk ion positif.
Banyak senyawa logam transisi bersifat paramagnetik.
·         Sifat membentuk ion kompleks dari senyawa transisi bergantung pada banyaknya elektron tidak berpasangan yang ada.
·         Unsur-unsur transisi pada umumnya memiliki orbital d dan f yang belum terisi penuh, sehingga atom, unsur bebas maupun senyawanya dapat memiliki elektroon tidak berpasangan.
·         Jumlah elektron (spin) tidak berpasangan pada ion kompleks dapat diketahui lewat pengukuran magnetik, pada ummumnya hasil percobaan akan mendukung prediksi yang diperoleh berdasarkan akan mendukung prediksi yang diperoleh berdasarkan pembelahan medan kristal.
·         Ada 2 interaksi terhadap medan magnet :
1.      Magnetik -> tidak tertarik medan magnet -> elektron berpasangan
2.      Paramagnetik -> terdapat elektron yang tidak berpasanagn -> tertarik medan megnet
3.      Diamagnetik -> tidak tertarikmedan magnet

3.      Banyak unsur transisi berwarna :
a.       Warna-warna cerah yang terlihat dalam kebanyakan senyawa kompleks dapat dijelaskan dengan teori medan kristal.
b.      Apabila orbital d dari sebuah kmpleks beerpisah menjadi sebuah kelompok, maka ketika molekul tersebut menyerap foton dari cahaya tampak, satu atau lebih elektron yang berada dalam orbital tersebut akan meloncat dari orbital d yang berenergi rendah ke orbital yang berenergi lebih tinggi menghasilkan keadaan atom yang tereksitasi
Cahaya dengan x yang memiliki energi sama dengan energi eksitasi yang diserap sedangkan yang lainnya tidak diserap akibatnya akan terlihat warna lompatannya.
c.       Warna yang muncul bergantung dari jenis atom pusat dari ion logam dan logam-logamnya.
λ diserap vs warna terpantau
490 nm            : ungu diserap, hijau-kuning terpantau (λ 560 nm)
450 nm            : biru diserap , kuning terpantau (λ 600 nm)
490 nm            : biru-hijau diserap, merah terpantau (λ 620 nm)
570 nm            : kuning hijau diserap, ungu terpantau (λ 410 nm)
580 nm            : kuning diserap, biru tua terpantau (λ 430 nm)
600 nm            : jingga diserap, biru terpantau (λ 450 nm)
650 nm            : merah diserap, hijau terpantau (λ 520 nm)
Unsur-unsur transisi dapat momentum senyawa kompleks (senyawa koordinasi)
    
Biru muda                               biru tua
 
Biru muda                               hijau
Sifat magnetik
Sifat magnetik suatu zat apakah terdiri atas atom, ion, atau molekul ditentukan oleh struktur elektronnya. Ada dua macam interaksi antara zat dan medan magnet, yaitu diamagnetik dan paramagnetik. Zat paramagnetik tertarik oleh medan magnet, zat diamagnetik tidak. Banyak unsur transisi yang bersifat paramagnetik, hal tersebut karena adanya elektron yang tidak berpasangan.
LOGAM TRANSISI DI ALAM
1.      Skadium (Sc)
Belum banyak diketahui tentang sifat dan gunanya

2.      Titan (Ti)
a.       Di alam sebagai  dan
b.      Logam Ti tahan karat dan bila bercampur dengan logam lain menghasilkan paduan logam yang sangat keras.
c.       Pembuatan logam Ti
TiO2 dialirkan gas Cl2 kemudian hasil reaksi direduksi dengan Mg

BEBERAPA SIFAT DARI LOGAM TITANIUM :
1. Logamnya berstruktur heksagonal memiliki kemiripan sifat dengan logam besi dan nikel.
2. Keras, tahan panas (mp 1680 0 C, bp 3260 0 C)
3. Penghantar panas dan listrik yang baik
4. Tahan terhadap korosi, sehingga banyak digunakan untuk mesin turbin, industri kimia, pesawat terbang, dan peralatan laut.
5. Meskipun merupakan unsur yang tidak reaktip dapat bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti : hidrogen (H 2 ), Halogen, oksigen, nitrogen, karbon, boron, silikon dan sulfur pada temperatur tertentu.

3.      Vanadium (V)
a.       Di alam sebagai V2O5 (vanadium pentaoksida)
b.      Logam vanadium dicampur dengan besi menghasilkan baja vanadium yang keras, kilat, dan tahan karat    untuk membuat per mobil
c.       Digunakan untuk sebagai katalisis di industri
Misal : katalis pada pembuatan  menurut kontak

SO2        
 


 
 



4.      Mangan (Mn)
a.       Terdapat di alam sebagai oksidanya misal MnO2 (batu kristal)
b.      MnO2 digunakan sebagai/ untuk :
-          Batu baterai
-          Pembuatan baja yang berfungsi untuk mengikat O2, sehingga pada proses pembekuan baja tidak mengelembung oleh gas sehingga mencegah keroposnya baja
c.       KMnO4 merupakan senyawanya mangan yang penting. Senyawa ini merupakan oksidator kuat.
Pembuatan KMnO4 dilakukan dengan cara mengalirkan Cl2 ke dalam larutan manganat (K2MnO4)

 
                                                                              Ungu

Larutan KMnO4 dalam suasana asam atau basa merupakan oksidator
Contoh :


 
                  


        

 

5.      Cobalt (Co)
a.       Terdapat di alam sebagai kobalat glance (CoAsS) dan lemacite (Co3S4)
b.      Bilangan oksida Co=+2 dikenal dalam senyawa CoCl2 berwarna merah jambu
c.       Larutan CoCl2 encer digunakan untuk tinta tak berwarna setelah ditulis dikenai matahari  menjadi biru
d.      Penambahan Co pada besi menyebabkan logam ini tahan karat
e.       Paduan logam Co, Al, Ni, Cu, dan Fe disebut ALNICO

6.      Nikel (Ni)
a.       Terdapat di alam sebagai penlanclite (FeS.NiS)
b.      Logam Ni berwarna putih seperti Ag, bersifat konduktor yang baik
c.       Biloks Ni +2 dalam senyawa NiSO4 yang berwarna hijau
d.      Nikel diperoleh dengan cara sebagai berikut :
-          Bijih sulfida dpekatkan dengan cara flotasi
-          Konsentrasi dilebur menjadi matte (75% Ni, 5% Cu, 1% Fe, 0,5% Co, 22% ZnS)
-          Nikel dalam matte dilarutkan dalam larutan amonia yang mengandung O2
-          Disaring, kemudian kompleks nikel amonia direduksi dengan H2
 
                        Cara lain memperoleh Ni dan matte dari sumber lain :
-          Ni direaksikan dengan CO pada 60°C


-          Gas Ni(CO)4 dipompa ke luar sehingga dipisahkan dari zat pengotor
-          Pemanasan pada suhu 180C nikel karbonil terurai :

Nikel digunakan unuk :
-          Melapisi logam lain
-          Katalis  pada pembuatan margarine atau mentega
-          Paduan logam:
60% Ni dan 40% Cu    logam tahan karat
60% Ni, 25% Fe, 15% Cr    logam tahan asam
7.      Tembaga (Cu)
a.       Terdapat di alam dalam keadaan bebas, juga sebagai senyawa-senyawa Cuprite, chalcocite (Cu2S), malachite (Cu(OH)2.CO3)
b.      Biloks Cu dalam senyawanya +1 dan +2


Cu dengan biloks +2, misalnya terisi CuSO4.5H2O berwarna biru. Senyawa ini mudah larut dalam air dan larutannya berwarna biru. Terusi yang dipanaskan akan menyebabkan warna biru hilang disebabkan karena air kristalnya lepas membentuk padatan putus.
o   Cu dengan biloks +1 bersifat tidak stabil, berubah menjadi Cu2+
2Cu+(aq)                     Cu2+(aq) + Cu(s)
o   Logam Cu berwarna kemerahan dan bersifat konduktor yang baik
o   Cu diperoleh dengan cara sebagai berikut:
Ø  Pemekatan cara flotasi
Konsentrat mengandung 25-30% Cu sebagai Cu2S dengan Fe sebagai pengotor.
Ø  Konsentrat dipanaskan dengan silica (SiO2), terjadi dua cairan:
a.       Matte mengandung 30-60% Cu2S dan sedikit FeS
b.      Terak yang menagndung FeSiO3
Ø  Pemisahan terak
Ø  Matte dileburkan dengan silica membentuk dua cairan:
a.       Logam putih Cu2S dengan Cu2O
b.      Terak
Ø  Logam putih dilebur pada 1200-1300oC sehingga diperoleh Cu kasar (blister copper)
2Cu2S(l) + 3O2(g)      2Cu2O(l) + 2SO2(g)
2Cu2O (l) + Cu2S(l)   6Cu(l) + SO2(g)
Ø   Pemurnian (refining)
Dilakukan dengan elektrolisis pada 50-60oC dari larutan CuSO4 yang diasamkan, Cu murni sebagai katoda dan Cu tidak murni sebagai anoda. Cu tidak murni akan terendapkan di katoda.
Ø   Penggunaan Cu dan senyawanya
a.       Campuran Cu(OH)2 dan CuSO4  disebut bubur BORDEAUX, digunakan untuk membunuh hama tumbuh-tumbuhan.
b.      Untuk paduan logam
kuningan   (Cu dan Zn)
perunggu   (Cu dan Zn)

c.       Kabel listrik
d.      Pipa air
o   Beberapa reaksi kima
Ø  Cu2+(aq) + 4NH4OH(aq)   à        [Cu(NH3)]2+(aq) + 4H2O
                     berlebih                                            biru tua
Ø  Cy2+(aq) 2OH-(aq)             à        Cu(OH)2(s)
                                                           biru
Perak (Ag)
§  Di alam terdapat dalam keadaan bebas atau sebagai Ag2S (argentite)
§  Ag merupakan logam berwarna putih dan konduktor yang baik
§  Senyawa senyawa Ag umumnya memiliki biloks +1, misalnya AgNO3
§  Pembuatan Ag
Ag2S(s) + 4CN-(aq)                 
à                    2[Ag(CN)2]-(aq) + S2-(aq)
Zn(s) + 2[Ag(CN)2-(aq) + 4OH-(aq)    
à        2Ag(s) + 4CN-(aq) + Zn(OH)42-(aq)
Seng (Zn)
v  Terdapat dialam sebagai zincite (ZnO) dan spalarite (ZnS)
v  Zn dihasilkan dengan pemanggangan ZnS kemudian ZnO direduksi dengan karbon pijar.
2ZnS+3O2à2ZnO+2SO2
ZnO + C
àZn+CO
suhu proses kurang lebih 1200oC diatas sushu tersebut Zn menguap dan dikondensasi menjadi debu Zn.
v  Zn mudah bereaksi dengan asam membentuk H2
Zn(s) + 2H+(aq) 
à        Zn 2+ (aq) + H2(g)
v  Zn2+ tidak berwarna dan dalam air terhidrolisis.
Zn2+ + H2O                    Zn(OH)+ + H+
v  ZnS digunakan sebagai pengubah berkas electron menjadi cahaya tampak dalam layar tv.
Cadmium (Cd)
·         Terdapat sebagai senyawa, misalnya CdS (greenoklit)
·         Dihasilkan sebagai hasil samping ekstraksi Pb dan Zn atau dihasilkan dengan mereduksi Cd2+ dengan Zn.
a. mula-mula CdS dilarutkan dalam asam
b. larutan Cd2+ direduksi dengan Zn
     CdS(s) + 2H+(aq)    
à        Cd2+(aq) + H2S(g)
     Cd2+(aq) + ZnS(s)     
à        Cd(s) + Zn2+(aq)
·         Digunakan pada paduan logam, cat dan diproduksi beberapa plastic.
·         Adanya Cd bebas di udara atau terlarut yang berbahaya bagi manusia
a. adanya Cd dalam tulang menyebabkan tulang berposi dan mengalami    
    keretakan
b. Cd dapat menggantikan Zn pada metabolism lemak sehingga reaksi terhambat.
Emas (Au)
Ø  Terdapat dialam dalam keadaan bebas atau sebagai calaverite (AuFe2)
Ø  Biloks dalam senyawa adalah +1 dan +3
Ø  Merupakan konduktor yang baik
Ø  Au murni bersifat lunak, agar menjadi keras maka dicampur logam lain emas 24 karat emas murni      
Ø  Cara memperoleh emas
-      pemekatan bijih emas dilakukan dengan cara flotasi
-          Konsentrat diaduk dengan larutan naCN dan udara
-          4 Au(s) + 8CN-(aq) + O2(g) + 2H2O(l)à4Au(CN)2-(aq) + 4OH-(aq)
-          Larutan direduksi dengan Zn dan Au dipisahkan
2Au(CN)2-(aq) + Zn(s)        
à        Zn(CN)42-(aq) + 2Au(s)
Ø  Emas tidak termakan oelh udara dan asam tetapi larut dalam air raja/aqu regia (HNO3(p) : 3HCl(p)) menghasilkan kompleks [Au(Cl4)]-
Au(s) + 4Cl-(aq) + 3NO3-(aq) + 6H+(aq)
à     [AuCl4]-(aq) + 3NO3+(aq) + 3H2O (l)
Ø  Penggunaan Au
a.       Jaminan moneter
b.      Perhiasan
c.       Komponen listrik kualitas tinggi

Raksa (Hg)
·         Terdapat dalam mineral, misalnya sinabat (HgS)
·         Pada suhu kamar berwujud cair, mudah menguap dan uapnya bersifat racun
·         Berat jenisnya besar dan daya muatnya kecil. Digunakan untuk thermometer dan barometer
·         Bilangan oksidasinya +1 dan +2
·         Hg dihasilkan dengan pemanggangan mineral HgS
HgS + O2                       Hg + SO2
·         Hg melarutkan logam-logam Cu, Ag, Au, dan logam-logam alkali
·         Larutan logam dalam raksa disebut AMALGAMI
·         Senaywa Hg dengan biloks +1, contohnya Hg2Cl2
·         Hg2Cl2 sukar larut dalam air
·         Hg2Cl2 bereaksi dengan larutan ammonia membentuk padatan hitam
Hg2Cl2(s) + 2NH3(aq)              HgNH2Cl(s) + Hg(s) + NH4+ (aq) + Cl-(aq)
·         Senyawa Hg dengan biloks +2, contohnya HgCl2 bersifat racun ….
·         Larutan Hg2+ direakskan dengan Na)H atau KOH terbentuk endapan HgO berwarna kuning
Hg2+(aq) + 2OH-(aq)                HgO(s) + H2O(l)
                                                            kuning
·         Larutan Hg2+ ditambahkan larutan KI membentuk encdapan jingga yang larut bila KI berlebihan membentuk senyawa komplek HgI42-
Hg2+(aq) + 2I-(aq)                    HgI2(s)
                                                   jingga
HgI2(s) + 2I-(aq)                                   HgI42-(aq)
senyawa komplek HgI4- dinamakan larutan NESSLER yang digunakan untuk menetapkan ion ammonium (NH4+)
·         Penggunaan
- HgO (kuning; tidak larut dalam air) digunakan sebagai komponen obat atau salep mata
- Hg(NO3)2 digunakan pada pembuatan topi (berbahaya sebab menimbulkan gangguan jiwa)
Tiga bentuk merkuri yang berbahaya dalam tubuh manusia:
1.      Merkuri sebagai logam dapat merusak jaringan otak apabila masuk ke jarinagn darah
2.      Senyawa anorganik merkuri yang berbahay adalah yang dapat larut dalam air, misalnya Hg(NO3)2. Merkuri anorganik di dasar sungai daoat diubah menjadi merkuri organic oleh bakteri (penyakit minamata)
3.      Senyawa merkuri organikyang sangat berbahaya misalnya (CH3)2Hg atau (CH3)HGX; dengan X=halogen atau nitrat



Krom ( Cr )
·         Terdapat di alam sebagai Cr2O3 atau FeO.CrO3
·         Keras dan tahan karat
·         Titik didih dan titik lelehnya tinggi
·         Krom termasuk logam reaktif , bereaksi dengan O2 membentuk oksidanya
2Cr + 3O2             2CrO3
·         Pembuatannya
Dalam bidang industri , kromium dibutuhkan dalam dua bentuk yaitu kromium murni dan aliasi besi-kromium yang disebut ferokromium
Tahapan pengekstrasinya sebagai berikut :
1.      Cr(III) dalam bijih diubah menjadi dikromat (VI)
FeO. CrO3(s) + 4OH-(aq) + O2     FeO(s) + CrO42-(aq) + 2H2O(l)
              2CrO42-(aq)        asam       Cr2O72-(aq)
2.      Reduksi Cr (VI) menjadi Cr (III)
Na2Cr2O7(s) + 2C (s)       200°C      Cr2O3(s) + Na2CO3 (s) + CO(g)
3.      Reduksi kromium (III) oksida dengan aluminium ( reaksi termit )
Cr2O3(s) + 2Al(s)             Al2O3(s) + Cr(s)
Proses ini disebut proses GOLDSCHMIT
Dihasilkan Cr dengan kemurnian 97-99%
·         FeCr (Ferokromium) diperoleh dari mereduksi biji FeO. CrO3 dengan kokas atau silikon dalam tanur listrik.
FeO. Cr2O3 (s) + 4C (s) à        FeCr (s) + 4CO (g)
·         Penggunaan
a)      Penyepuhan kromium
Memberikan efek dekoratif  ( lapisan kromium indah , mengkilat , tidak kusam, tahan panas, tahan pakai, tahan korosi, dan koefisien geser rendah ) dan sifat kekerasan.
b)      K2Cr2O7 atau CrO3 dalam H2SO4(p) merupakan oksidator kuat sehingga digunakan untuk pencucian peralatan laboratorium.
c)      Na2Cr2O7. 2H2O dalam jumlah sedikit digunakan daam penyamakan kulit.
d)     Digunakan sebagai pigmen : PbCrO4 (kuning kromium)
        Cr2O3 (Hijau kromium)
e)      Ferokrom digunakan untuk membuat baja kromium
f)       Senyawa kromium digunakan dalam alat penganalisis napas yang digunakan untuk menangkap peminum alkohol (pengemudi mobil) oleh polisi
Kromium ( +2 )
·         Logam Cr melarut dalam larutan HCl atau H2SO4 membentuk [Cr(H2O)6]2+ berwarna biru langit.
Cr(s) + 2H+(aq)               Cr2+(aq) + H2 (g)
·         Ion Cr2+ dapat terbentuk dari reduksi larutan kromium (VI) misalnya Kromat atau dikromat atau ion kromium (III) oleh Zn dan HCl

Cr2O72 (aq)                     Cr3+(aq)                  Cr2+(aq)
Jingga                          Hijau               Biru langit
·         Potensial reduksi Cr3+                         Cr3+                  E° = -0,41 V
Sehingga Cr2+ mudah dioksidasi di udara menjadi ion Cr3+
            2Cr2+(aq) + 4H+(aq) +O2 (g)                      2Cr3+(aq) +2H2O(l)
·         Ion Cr dapat bereaksi dengan H+ atau H2O apabila terdapat katalis serbuk logam
2Cr2+(aq) + 2H2O(l)                    2Cr3+(aq) + 2OH-(aq) +H2(g)
2Cr3+(aq) + 2H+(aq)                     2Cr3+(aq) +H2(g)
Kromium (+3)
·         Ion kromium (III) merupakan ion yang paling stabil diantara kation logam transisi
·         Dalam larutan, ion ini terdapat sebagai [Cr(H2O)6]3+, dan berwarna hijau
·         Apabila H20 diganti dengan ion klorida , akan terjadi perubahan warna
[Cr(H2O)5Cl]2+ berwarna hijau muda
[Cr(H2O)4Cl2]+ berwarna hijau tua
·         Dengan basa [Cr(H2O)6]3+ akan membentuk Cr203. X H2O berwarna hijau muda
[Cr(H2O)6]3+(aq) + OH-(aq)         balik    Cr2O3. X H2O (s)
            Dalam basa berlebihan membentuk [Cr(OH)6]3-(aq)
·         Komplek Cr(III) umumnya berwarna hijau baik dalam bentuk anion maupun kation
Contoh : [Cr(H2O)6]3+; [Cr(NH3)6]3+; [CrCl6]3- ; [Cr(CN)6]3- yang bersifat paramagnetik
Kromium ( +6 )
·         Kromium (VI) oksida CrO3 bersifat asam , sehingga dapat bereaksi dengan basa membentuk ion kromat (VI)
CrO3(s) + 2OH-(aq)                     CrO42-(aq) + H2O(l)
·         Cr(OH)3 dapat dioksidasi oleh Na2O3 menghasilakn ion kromat yang berwarna kuning
2Cr(OH)3 + 2Na2O2 + 2H+(aq)             2CrO42-(aq) + 6Na+(aq) + 4H2O(l)
·         Pengasaman ion kromat menghasilkan ion dikromat yang berwarna jingga
2CrO42-(aq) + 2H+(aq)                  Cr2O72-(aq) + H2O(l)
Struktur CrO42- adalah tetrahedral dari ion Cr2O72- mempunyai struktur tetrahedran rangkap.

                    O                                                 O                     O
                   Cr                                                 Cr                    Cr
-O           O          O                       -O        -O        O         O         O            Ion kromat                                             Ion dikromat
Besi (Fe)
·         Terdapat di alam sebagai :
 Kadar fosfor rendah
 1. Hematit merah ( Fe2O3 )
2. Magneit ( Fe304 )    
Kadar fosfor tinggi
 3. Hematit coklat 
4. Siderit ( FeCO3)                             
  5. Pirit (FeS)         Tidak digunakan sebagai sumber besi
·         Banyak dikenal dengan biloks +2 (Fe2+) dan +3 (Fe3+)
·         Fe3+ lebih stabil dibandingkan dengan Fe2+
·         Pengolahan besi
Dikenal dengan menggunakan tanur hembus , tahapannya sebagai berikut:
1)      Daerah pengeringan (±500 °C)
Kokas (C) dan bijih besi (Fe2O3) dari atas dikeringkan terlebih dahulu pada 500°c
2)      Daerah reduksi
C + O2                         CO2
CO2 + C                                  CO
3Fe2O3 + CO               2Fe3O4 + CO2
Fe3O4 +  CO                3FeO + CO2
FeO + CO                   Fe + CO2
3)      Daerah korburasi ( Penyerapan )
Sebagian besi menyerap karbon.
4)      Daerah pencairan
ü  Besi mencair pad 1000 °C
ü  Besi cair terlindung oleh lapisan terak dari oksida
ü  Terak merupakan garam silikat sebagai hasil tambahan
CaO + SiO2                 CaSiO3

       Yang dihasilkan pada proses tanur tinggi adalah besi kasar cair yang mengandung ± 5% C,mungkin terdapat Silikon atau Fosfor.
·         Besi tuang dihasilkan dengan mengalirkan besi kasar cair tersebut ke dalam  cetakan-cetakan dari grafit.
·         Baja dibuat dari besi kasar cair dengan mengurangi kadar  C ( max ± 2% C)


 


PROSES BESSEMER : udara panas dialirkan melalui lubang-lubang kecil pada konvertor yang berisi besi kasar cair ,sehingga karbon dioksidasi menjadi CO2à dihasilkan baja
·         Sifat besi dan ssenyawanya
1.      Besi bereaksi denga uap air pada suhu tinggi
3Fe(S) + 4H2O(g) à Fe2O4 (s) + 4H(g)
2.      Besi bereaksi dengan HCl dan H2SO4 encer
Fe(S)  + 2H3O(aq) à Fe2+(aq) + H2(g) + 2H2O(l)
3.      Dalam larutan asa kompleks [Fe(H2O)6 ]2+(aq)  relatif lebih stabil tetapi dalam suasana netral dan basa akan teroksidasi oleh udara membentuk [Fe(H2O)6 ]3+
4.      Larutan[Fe(H2O)6 ]3+ bersifat asam sebab mengalami hidrolisis.
[Fe(H2O)6 ]3+(aq) + H2O                         [Fe(H2O)5(OH)]2+(aq) + H3O
Cara membedakan Fe2+ dengan Fe3+
Dengan NaOH
Fe2+(aq) + 2OH-(aq) à Fe(OH)2(s)
Fe3+(aq)+ 3OH-(aq)à Fe(OH)3(s)
                                     COKLAT KEMERAHAN



Penggunaan
Ø  Baja sedang (0,69-0,2% C ; 0,05-1,6% Mn ; 0,2-0,75% Si ) bersifat mudah dibentuk yang digunakan untuk jarum,ppa, da bahan mobil.
Ø  Baja berkadar karbon tinggi, bersifat keras, digunakan untuk perkakas paku,pelat (0,4-0,9% C ; 0,5-1,0 % Mn ; 0,2-0,75% Si)
Ø  Stainless stell (0,2-0,4% C ; 18% Cr,8% Ni) bersifat tahan korosi ,digunakan untuk pisau dan perkakas .
Ø  Baja manga (0,4-0,9% C ; 5% w), bersifat sangat keras dan digunakan untuk ujung alat pemotong.
SENYAWA KOORDINASI
1.      Senyawa koordinasi terdiri dari :
§  Ion logam beruatan positif à disebut atom pusat
§  Sejumlah gugus koordinasi à disebut ligan
2.      Ion positif betindak sebagai asam Lewis
Ligan positif bertindak sebagai basa Lewis
3.      Ligan sekurang-kurangnya mempunyai 1 pasang e- bebas dalam orbital ikatnya.
4.      Perbandingan besarnya ligan dan atom pusat merupakan faktor utama yang menentukan jumlah ligan maksimum yang dapat ditampung.
5.      Jumlah ikatan kovalen koordinasi yang dapat terbentuk pada pembentukan kompleks disebut bilangan koordinasi dan ion pusat.
Misal :  ion Cu2+ mempunyai bilangan koordinasi 4 dalam               [Cu(H2O)4]2+,[Cu(NH3)4]2+ [CuCl4]2-
            Ion Fe3+ mempunyai bilangan koordinasi 6 dalam [Fe(H2O)6]3+, [FeF6]3-, dan [Fe(CN)6]3-
            ION Ag+ mempunyai bilangan koordinasi 2 dalam .........................................
TATA NAMA SENYAWA KOORDINASI
a)      Penamaan ligan
·         Beberapa logam memiliki nama khusus
NH3                 ammin
H2O                 aqua
NO                  nitrosil
CO                  karbonil

·         Ligan anion diberi nama umum+akhiran-o
F-         Fluoro              CN-                  Siano
Cl-        Kloro               OH-                 hidrokso
Br-       Bromo             CO32-                    karbonato
CN-      Ciano               C2O4                oksalato

·         Radikal diberi nama seperti nama biasa
CH3     metil
C6H5    fenil

·         Ligan yang menggunakan nama biasa tanpa spasi
(CH3)2SO        dimetil sulfaksida
(C6H5)3O         trifenil fosfin

·         Ligan yang menggunakan nama biasa tanpa spasi
(CH3)2SO           dimetil sulfaksida
C5H5N             piridin
C6H5                trifenilfosfin

·         Ligan N2 dan O2 disebut dinitrogen dan dioksigen

Penyebutan banyaknya ligan digunakan awalan yunani (di-,tri-,tetra-,penta-,heksa)
b)      Urutan penyebutan
ü  Nama garam
Kation disajikan lebih dahulu kemudian nama anion.
Misal : Cu(NH3) SO4
                Namanya : tetraamin tembaga (II) sulfat
ü  Untuk ion kompleks ,molekul ligan disebutkan terlebih dahulu,kemudian logam.
Cu(NH3)42+ à ion tetraamin tembaga (II)
ü  Ligan disusun berdasarkan abjad dan biasanya ligan netral disebutkan terlebih dahulu ,kemudian ligan anion

c)      Ion logam
Untuk kompleks netral dan kation,setelah nama ligan diikuti nama logam dan diberi bilangan oksidasi dengan angka Romawi dalam tanda kurung.
Contoh : Ag (NH3)2+ à ion diaminperak (I)
            Untuk kompleks anion à logam diberi akhiran at
            [Ni(CO)42-] à Ion tetrasiano nikelat (II)