NAMA
KELOMPOK 9 :
Alfianita Varah Nurul Lusiyanti (126303)
Dwi Rahmawati (126371)
Fitri Tetra Utami (126392)
Mohammad Samsudin (126465)
KELAS
: 1C
AKADEMI
KIMIA ANALISIS BOGOR
HIDROGEN
Definisi
Hidrogen
adalah unsur teringan yang terdapat dalam tabel periodik dan merupakan unsur
yang paling banyak terdapat di jagat raya dengan prosentase kadar hidrogen di
jagat raya adalah 75% berat atau 93% mol. Hidrogen adalah unsur
yang terdapat dia alam yang kelimpahannya terbesar, tetapi hanya sedikit
tertinggal di bumi. Hidrogen terdapat di bumi sampai diruang angkasa
sebagai penyusun bintang. Hidrogen dalam bentuk unsurnya berupa gas diatomik (H₂), gas H₂ merupakan
gas yang paling ringan, tidak berwarna, dan tidak berbau, dan gas ini bersifat
mudah terbakar dengan adanya oksigen. Gas hidrogen di alam
terdapat dalam dua bentuk molekular yaitu orthohidrogen dan parahidrogen, kedua
bentuk molekular ini berbeda dalam hal spin relative elektron dan
inti atomnya. Pada ortohidrogen spin dua protonnya adalah parallel sehingga
membentuk keadaan olekular yang disebut sebagai “triplet dengan bilangan
kuantum spin 1 (1/2+1/2), pada parahidrogen maka spin protonnya antiparalel
sehingga membentuk keadaan “singlet” dan bilangan kuantum spinnya 0 (1/2-1/2).
Pada keadaan STP (Standard Temperature Pressure) gas hidrogen
tersusun dari 25% bentuk para dan 75% bentuk ortho. Bentu orto tidak dapat
dimurnikan, disebabkan perbedaan kedua bentuk hidrogen
tersebut maka sifat fisika keduanya juga berbeda.
Hidrogen
memiliki nomor atom1 dan nomor massa 1,008. Dengan nomor atom ini maka Hidrogen
memiliki konfigurasi electron 1s¹ dan jumlah electron dalam kulit atomnya 1.
Hidrogen diletakkan dibagian atas bersama dengan golongan 1A, tapi perlu
diingat bahwa hydrogen bukan merupakan anggota golongan 1A dan hydrogen bukan
anggota golongan manapun di dalam tabel periodik. Hidrogen
diletakkan dalam periode 1 bersama dengan helium, dan blok tempat hidrogen
berada pada sistem periodik adalah pada
blok s.
Hidrogen
dialam memiliki 3 isotop yaitu 1H, 2H, dan 3H.
1H adalah isotop hidrogen
dengan kelimpahan yang melimpah dimana kelimpahannya adalah 99,98%. Disebabkan
isotop ini memiliki 1 proton dan 1 elektron maka nama lainnya adalah protium.
Isotop stabil yang lain adalah 2H dikenal dengan nama Deuterium dan
intinya terdiri dari 1 proton dan 1 neutron. Deuterium bukanlah radioaktif dan
tidak berbahaya. Isotop ini dipakai sebagai penanda dalam sintesis senyawa
organik.
Deuterium sering juga dipakai sebagai
pendingin dalam reaktor nuklir
dan juga dipakai untuk reaksi fusi. Isotop 3H disebut sebagai
Tritium mengandung 2 netron dan 1 proton dalam intinya dan bersifat radioaktif
dan meluruh menjadi Helium-3 dengan memancarkan sinar beta. Banyak dipakai
sebagai pelacak dalam bidang geokimia dan juga sebagai penanda dalam eksperimen
kimia maupun biologi.
Sifat Fisika
Dan Kimia Hidrogen
Sifat Fisika
- Titik lebur : -259,140C
- Titik didih : -252,87 0C
- Warna : tidak berwarna
- Bau : tidak berbau
- Densitas : 0,08988 g/cm3 pada 293 K
- Kapasitas panas : 14,304 J/gK
Sifat Kimia
- Panas Fusi : 0,117 kJ/mol H2
- Energi ionisasi 1 : 1312 kJmol
- Afinitas electron : 72,7711 kJ/mol
- Panas atomisasi : 218 kJ/mol
- Panas penguapan : 0,904 kJ/mol H2
- Jumlah kulit : 1
- Biloks minimum : -1
- Elektronegatifitas : 2,18 (skala Pauli)
- Konfig electron : 1s1
- Biloks maksimum : 1
- Volume polarisasi : 0,7 Å3
- Struktur : hcp (hexagonal close packed) (padatan H2)
- Jari-jari atom : 25 pm
- Konduktifitas termal : 0,1805 W/mK
- Berat atom : 1,0079
- Potensial ionisasi : 13,5984 eV
Gas hidrogen
adalah gas yang mudah terbakar. Gas hidrogen bersifat
eksplosif jika membentuk campuran dengan udara dengan perbandingan volume
4%-75% dan dengan klorin dengan perbandingan volume 5%-95%. Disebabkan gas
hydrogen sangat ringan maka api yang disebabkan pembakaran gas hydrogen
cenderung bergerak ke atas dengan cepat sehingga mengakibatan kerusakan yang
sangat sedikit jika dibandingkan dengan api yang berasal dari pembakaran
hidrokarbon. Reaksi spontanitas ini biasanya di picu oleh adanya kilatan api,
panas, atau cahaya matahari. Entalpi pembakaran gas hydrogen adalah -256 kJ/mol
dengan reaksi:


Hidrogen
sangat reaktif dan bereaksi dengan setiap unsur yang bersifat oksidator dan
bersifat lebih elektronegatif dibandingkan hidrogen
seperti golongan halide. Hidrogen dapat bereaksi secara spontan dengan klorin
dan florin pada temperatur kamar membentuk hidrogen halida. Hidrogen
juga dapat membentuk senyawa dengan unsur yang kurang bersifat elektronegatif
misalnya logam dengan membentuk hidrida.
Kelarutan hidrogen dalam
pelarut organik sangat
kecil jika dibandingkan dengan kelarutannya dalam air.Hidrogen dapat terserap
dalam metal seperti baja. Penyerapan hidrogen oleh
baja ini menyebabkan baja bersifat mudah patah sehingga menyebabkan kerusakan
dalam pembuatan peralatan. Dengan sifat ini maka ilmuwan dapat menyimpan gas hidrogen dalam
logam platinum.
Pada suhu
normal hidrogen
terdapat dalam bentuk diatomiknya akan tetapi pada suhu yang sangat tinggi hidrogen
terdisosiasi menjadi atom-ataomnya. Atom hidrogen
sangat reaktif dan dapat bereaksi dengan oksida logam seperti perak, tembaga,
timbale, bismuth, dan raksa untuk menghasilkan logam bebasnya.
Atom hidrogen juga
dapat bereaksi dengan senyawa organik untuk membentuk
kompleks seperti dengan C₂H₄ membentuk C₂H6 dan C₄H10.Pada tekanan yang sangat tinggi
hydrogen bisa memiliki sifat seperti logam.
Sumber Hidrogen di Alam
Jarang
sekali menemukan hidrogen dalam
bentuk unsurnya (H₂) di alam bebas (bumi). Pada kondisi biasa hidrogen
terdapat dalam gas diatomik H₂ dimana gas ini bisa keluar dari
atmosfer bumi disebabkan berat molekulnya yang ringan. Hidrogen adalah unsur
ketiga yang paling banyak terdapat di bumi yaitu kadar hidrogen
dibumi adalah 1400 ppm (0,14% berat) atau 2,9% mol. Hidrogen terdapat dalam
keadaan bebasnya banyak ditemukan pada gas yang dikeluarkan oleh gunung berapi
dan dibeberapa tempat penyulingan gas alam. Disebabkan hidrogen
adalah unsur yang reaktif maka umumnya hidrogen
dibumi ditemukan dalam bentuk senyawaanya misalnya dalam bentuk hidrokarbon
seperti metana dan air. Beberapa jenis bakteri dan alga menghasilkan gas hidrogen dalam
sitem metabolimesnya.
Dalam sistem
tata surya kita hidrogen
terdapat dalam jumlah yang sangat melimpah yaitu berkisar 75% berat dan 93%
mol. Di jagat raya hidrogen
ditemukan sebagai penyusun bintang dan planet-planet yang sangat besar. Dijagat
raya hidrogen
terdapat dalam bentuk atomiknya dan dalam bentuk plasma dimana sifatnya berbeda
dengan molekul hydrogen biasa. Dalam bentuk plasma elektron dan
proton hidrogen tidak
terikat secara bersama sehingga hal ini menghasilkan konduktifitas listrik dan
tingkat emisifitas (menghasilkan cahaya) yang tinggi. Sedangkan dalam bentuk
atom netralnya hidrogen di
jagat raya terdapat di medium interstellar yaitu materi yang menyusun bintang
yang umumnya terdiri dari gas dan debu luar angkasa.
Dalam
atmosfer bumi kandungan hidrogen
diperkirakan antara 15000 -20000
(dalam jumlah molekul), dan nilai ini naik dengan naiknya ketinggian atmosfer.
Dan air merupakan sumber hidrogen yang
murah selain dari senyawa hidrokarbon.
Hidrogen
diperkirakan membentuk komposisi lebih dari 90% atom-atom di alam semesta (sama
dengan tiga perempat massa alam semesta). Unsur ini ditemukan di
bintang-bintang dan memainkan peranan yang penting dalam memberikan sumber
energi jagat raya melalui reaksi proton-proton dan siklus karbon-nitrogen.
Proses fusi atom-atom hidrogen menjadi helium di matahari menghasilkan jumlah
energi yang sangat besar.
Hidrogen dapat dipersiapkan dengan berbagai cara:
- Uap dari elemen karbon yang dipanaskan
- Dekomposisi beberapa jenis hidrokarbon dengan energi kalor
- Reaksi-reaksi natrium atau kalium hidroksida pada aluminium
- Elektrolisis air
- Pergeseran asam-asam oleh metal-metal tertentu
Hidrogen
dalam bentuk cair sangat penting untuk bidang penelitian suhu rendah
(cryogenics) dan studi superkonduktivitas karena titik cairnya hanya 20 derajat
di atas 0 Kelvin.
Tritium
(salah satu isotop hidrogen) dapat diproduksi dengan mudah di reaktor-reaktor
nuklir dan digunakan dalam produksi bom hidrogen.Hidrogen adalah komponen utama
planet Jupiter dan planet-planet gas raksasa lainnya. Karena tekanan yang luar
biasa di dalam planet-planet tersebut, bentuk padat hidrogen molekuler
dikonversi menjadi hidrogen metalik.
Di tahun
1973, ada beberapa ilmuwan Rusia yang bereksperimen memproduksi hidrogen
metalik pada tekanan 2.8 megabar. Pada titik transisi, berat jenisnya berubah
dari 1.08 menjadi 1.3 gram/cm3. Satu tahun sebelumnya di Livermore,
California, satu grup ilmuwan juga memberitakan eksperimen yang hampir sama di
mana fenomena yang mereka amati terjadi pada titik tekanan-volume yang berpusar
pada 2 megabar. Beberapa prediksi mengemukakan bahwa hidrogen metalik mungkin
metastable. Yang lainnya memprediksikan hidrogen mungkin berupa superkonduktor
di suhu ruangan.
Atom
H, juga disebut hidrogen nasen atau
hidrogen atomik, diklaim eksis
secara fana namun cukup lama untuk menimbulkan reaksi kimia. Menurut klaim itu,
hidrogen nasen dihasilkan secara in situ, biasanya reaksi antara seng
dengan asam,
atau dengan elektrolisis pada katoda.
Sebagai molekul monoatomik, atom H sangat reaktif dan oleh karena itu adalah
reduktor yang lebih kuat dari H2 diatomik, namun pertanyaan kuncinya
terletak pada keberadaan atom H itu sendiri. Konsep ini lebih populer di bidang
teknik dan di literatur-literatur lama.
Hidrogen nasen diklaim mereduksi nitrit menjadi ammonia atau arsenik menjadi arsina bahkan dalam keadaan lunak. Penelitian yang lebih mendetil menunjukkan lintasan alternatif lainnya dan bukanlah atom H.
Hidrogen nasen diklaim mereduksi nitrit menjadi ammonia atau arsenik menjadi arsina bahkan dalam keadaan lunak. Penelitian yang lebih mendetil menunjukkan lintasan alternatif lainnya dan bukanlah atom H.
Bentuk – bentuk
Atom hidrogen dapat
dihasilkan pada temperatur yang cukup tinggi (>2000 K) agar molekul H2
dapat berdisosiasi. Selain itu, radiasi elektromagentik di atas 11 eV juga dapat diserap H2
dan menyebabkan disosiasi.
Kadang kala, hidrogen yang terserap secara kimiawi pada permukaan logam juga dirujuk sebagai hidrogen nasen, walaupun terminologi ini sudah mulai ditinggalkan. Pandangan lainnya mengatakan bahwa hidrogen yang terserap secara kimiawi itu "kurang reaktif" dari hidrogen nasen disebabkan oleh ikatan yang dihasilkan oleh permukaan katalis logam tersebut.
Kadang kala, hidrogen yang terserap secara kimiawi pada permukaan logam juga dirujuk sebagai hidrogen nasen, walaupun terminologi ini sudah mulai ditinggalkan. Pandangan lainnya mengatakan bahwa hidrogen yang terserap secara kimiawi itu "kurang reaktif" dari hidrogen nasen disebabkan oleh ikatan yang dihasilkan oleh permukaan katalis logam tersebut.
Senyawaan Hidrogen
Walau hidrogen adalah benda gas,
kita sangat jarang menemukannya di atmosfer bumi. Gas hidrogen yang sangat
ringan, jika tidak terkombinasi dengan unsur lain, akan berbenturan dengan
unsur lain dan terkeluarkan dari lapisan atmosfer. Di bumi hidrogen banyak
ditemukan sebagai senyawa (air) di mana atom-atomnya bertaut dengan atom-atom
oksigen. Atom-atom hidrogen juga dapat ditemukan di tetumbuhan, petroleum,
arang, dan lain-lain. Sebagai unsur yang independen, konsentrasinya di atmosfer
sangat kecil (1 ppm by volume). Sebagai gas yang paling ringan, hidrogen
berkombinasi dengan elemen-elemen lain ? kadang-kadang secara eksplosif ? untuk
membentuk berbagai senyawa
Hidrogen
bereaksi dengan beberapa unsur logam sebagai berikut :
![]() |
(Hidrogen terbakar dalam oksigen)
|
![]() |
(X = F,Cl,Br,I : terjadi ledakan dengan fluor terbakar dalam klor
terjadi reaksi reversible dengan brom dan yod)
|
![]() ![]() ![]() ![]() |
|
Dengan
senyawa pun, hIdrogen
dapat bereaksi
Ni


Katalis


Hidrida
Istilah hidrida dipakai untuk
menyatakan bahwa bilangan oksidasi hidrogen yang
bereaksi dengan unsur yang lain adalah -1 dan dinotasikan sebagai H-. Beberapa
contoh senyawa hidrida adalah LiH, NaH, LiAlH₄, BeH₂ dan lainnya. Ikatan dalam senyawa hidrida dapat
bersifat kovalen hingga sangat bersifat ionic dan hidrida ini bisa menjadi
bagian molekul, oligomer, polimer, padatan ion, layer dalam absorbsi kimia,
atau bahkan menjadi bagian dari suatu logam. Hidrida bereaksi sebagai basa
lewis dan bersifat sebagai reduktor dan bisa juga bisa bereaksi dengan radikal
hidrogen dan proton.
Berbagai macam unsur dapat membentuk
hidrida dan sekarang menjadi subyek penelitian yang penting untuk menemukan
logam yang dapat menyimpan hidrogen untuk
pembangkit listrik atau baterai. Hidrida juga memerankan peranan yang penting
dalam sintesis senyawa organik disebabkan
bersifat sebagai reduktor. Dengan
pemanasan,hidrogen
dapat bereaksi dengan beberapa unsur menghasilkan hidrida. Hidrida dapat
digolongkan dalam hidrida ionik atau hidrida mirip-garam,hidrida kovalen
(hidrida molecular),dan hidrida intersisi.
Hidrida
ionik.Hidrida
ini terbentuk dari unsur golongan 1 dan 2, misalnya NaH,CaH2.Dalam hidrida
ini bilangan oksidasi hidrogen
sama dengan -1. Hidrida golongan 1 dan 2 mempunyai titik leleh tinggi. Hidrida
golongan 1 mempunyai struktur kristal
NaCl.Semua hidrida ionik
bereaksi dengan air menghasilkan hidrogen.

Hidrida
kovalen.Dalam hidrida ini hidrogen
mempunyai bilangan oksidasi +1 (kecuali dengan unsur yang keelektronegatifannya
kurang dari 2,1).Hidrida ini adalah hidrida dari unsur bukan logam atau logam
yang elektropositif lemah,misalnya PH3, CH4, SbH3,
SnH4,H2Te. Dalam hidrida ini molekul-molekul terikat
dengan gaya Van
Der Waals lemah,oleh
karena itu senyawa ini biasanya merupakan gas,cairan atau padatan dengan titik
leleh rendah dan titik didih rendah.Kestabilan hidrida berkurang dari atas ke
bawah dalam satu golongan.
NH3
PH3
AsH3
BiH3



Kestabilan
berkurang
Hidrida intersisi.Jika
gas hidrogen
berkontak dengan logam dapat membentuk hidrida yaitu molekul (H2)
terserap di permukaan logam. Beberapa molekul terurai menjadi atom hidrogen (H).Kemudian masuk ke kristal
logam,menempati kedudukan tertentu diantara atom logam.Tempat ini disebut
daerah intersisi yang memiliki volume minimum agar dapat menampung atom hidrogen.Pada tekanan tertentu atom hidrogen dipaksa masuk ke dalam kristal.
Pada keadaan ketika gas hidrogen mencapai konsentrasi dan tekanan
tertentu, logam menjadi jenuh dengan gas, membentuk fasa baru yaitu fasa
hidrida logam. Jika tekanan dinaikkan lagi, makin banyak fasa logam yang jenuh
dengan hidrogen
berubah menjadi fasa hidrida logam. Oleh karena dalam kristal logam terdapat
banyak daerah intersisi logam dapat menampung banyak hidrogen.
Dalam
kebanyakan hidrida jumlah atom hydrogen mencapai dua sampai tiga kali lebih
banyak dari atom logam. Logam-logam yang dengan hidrogen dapat membentuk hidrida.Logam yang
juga hidrida intersisi adalah logam-logam transisi seperti Pd dan U. Peranan hidrogen dalam senyawa itu belum jelas.
Diperkirakan bahwa hidrogen
dalam senyawa ini mempunyai bilangan oksidasi nol. Jika hidrogen melarut dalam suatu logam,sifat
logam dapat berubah.Peristiwa ini disebut “penggetasan hydrogen”.
Hidrokarbon
Dalam bidang
organik senyawa hidrokarbon
didefinisikan sebagai senyawa yang pada dasarnya terdiri dari hidrogen dan
karbon, akan tetapi pengertian ini semakin meluas disebabkan beberapa
hidrokarbon juga mengandung unsur lain seperti fosfor, nitrogen, belerang dan
bahkan logam (organometalik). Golongan hidrokarbon sangat luas diantaranya
alkana, alkena, alkuna, alkohol, ester, asam karboksilat, aldehid, keton,
amida, senyawa aromatic dan berbabagai macam makromolekul seperti golongan
proten, dan karbohidrat.
Umumnya
hidrokarbon merupakan sumber energi utama yang ada di bumi akan tetapi dengan
pertimbangan kondisi bumi saat ini maka penggunaan energi ini mulai
sedikit-demi sedikit dialihkan ke sumber energi yang ramah lingkunga.
Hidrokarbon juga merupakan sumber atau bahan dasar untuk membuat berbagai macam
senyawa organic yang lain misalnya industru petrokimia menjadi dasar untuk
pembuatan senyawa kimia yang lain.
Hidrogen Halida
Hidrogen
halida adalah
senyawa kimia yang dihasilkan dari reaksi antara hidrogen
dengan unsur halide yaitu golongan 7 misalnya HF, HCl, HBr, dan HI. Senyawa HAt
jarang ditemukan di alam dan bersifat tidak stabil. Senyawa hydrogen halide
(HX) bersifat asam disebabkan kecenderungan mereka melepaskan H+ dalam larutan.
Kecuali HF maka hydrogen halide yang lain adalah asam kuat. Dalam larutan
sesama molekul halide dapat membentuk ikatan hydrogen dimana ikatan ini
menyebabkan beberapa senyawa memiliki titik didih yang lebih tinggi dari yang
diperkirakan. Kecenderungan hidrogen bereaksi dengan halide ini disebakan
mereka memiliki perbedaan kelektronegatifitas yang cukup besar. Berikut
perbandingan ukuran atom dan momen dipole beberapa hidrogen halida.
H₂O
Air
merupakan oksida dari hidrogen
dengan rumus H₂O dan air menjadi molekul yang paling banyak terdapat
di bumi. Di alam air terdapat dalam tiga wujud yaitu cair, padat, dan gas,
tidak bewarna, dan berbau. Terdapat banyak sekali senyawa kimia yang larut
dalam air sehingga tidak dipungkiri air merupakan pelarut yang paling banyak
dipakai. Air juga merupakan senyawa yang penting bagi kehidupan manusia dan
makhluk lain yang ada dibumi bisa dibayangkan kehidupan makhluk hidup tanpa air
bukan?
Molekul air
memiliki dua atom hidrogen dan
satu atom Oksigen yang terikat secara kovalen. Oksigen mengikat hidrogen
dengan kuat disebabkan oksigen memiliki elektronegatifitas yang tinggi sehingga
dihasilkan kutub positif dan negative dalam molekul air sehingga hal ini
menyumbangkan bahwa molekul air memiliki momen dipole. Sesama molekul air dapat
membentuk ikatan hydrogen sehingga meningkatkan titik didih air. Air dapat
didiskripsikan sebagai molekul yang memiliki kepolaran sehingga dapat
terdeprotonasi dengan reaksi:

Konstanta disosiasi ini atau Kw adalah 10-14 pada 25 °C.
Kegunaan
Pembakaran hidrogen dapat menghasilkan kalor sebanyak
286 Kj per mol hidrogen.
Hidrogen
banyak digunakan untuk mengikat nitrogen dengan unsur lain dalam proses Haber
(memproduksi amonia) dan untuk proses hidrogenasi lemak dan minyak. Hidrogen
juga digunakan dalam jumlah yang banyak dalam produksi methanol, di dealkilasi
hidrogen (hidrodealkylation),
katalis hidrocracking,
dan sulfurisasi hidrogen. Kegunaan-kegunaan lainnya termasuk sebagai bahan
bakar roket, memproduksi asam hidroklorida, mereduksi bijih-bijih besi dan
sebagai gas pengisi balon.Daya angkat 1 kaki kubik gas hidrogen sekitar 0.07
lbf pada suhu 0 derajat Celsius dan tekanan udara 760 mm Hg.
Baterai yang
berbahan bakar hidrogen (Hydrogen Fuel cell) adalah teknologi baru yang sedang
dikembangkan, di mana tenaga listrik dalam jumlah besar dapat dihasilkan dari
gas hidrogen. Pabrik-pabrik baru dapat dibangun dekat dengan laut untuk
melakukan proses elektrolisis air laut guna memproduksi hidrogen. Gas yang
bebas polusi ini lantas dapat dialirkan melalui pipa-pipa dan disalurkan ke
daerah-daerah pemukiman dan kota-kota besar. Hidrogen dapat menggantikan gas
alam lainnya, bensin, agen dalam proses metalurgi dan berbagai proses kimia
(penyulingan), dan mengubah sampah menjadi metan dan etilen. Kendala-kendala
yang ada untuk mewujudkan impian tersebut masih banyak. Di antaranya
persetujuan publik, penanaman modal yang besar dan harga hidrogen yang masih
jauh lebih mahal ketimbang bahan bakar lainnya sekarang.
Pada tabel di bawah ini dapat dibandingkan kalor
yang dihasilkan oleh hidrogem dengan kalor yang dihasilkan bahan bakar lain.
Kalor
yang dihasilkan bahan bakar
Bahan Bakar
|
Kalor yang dihasilkan (kJ)
|
|
|
Per gram
|
Per mol
|
Per liter
|
|
Gas hydrogen
|
143
|
286
|
12
|
Hidrogen cair
|
142
|
285
|
9970
|
Gas metan
|
55
|
882
|
36
|
LPG
|
50
|
2220
|
25600
|
Oktana cair
|
48
|
5512
|
3400
|
Hidrogen
dapat digunakan sebagai bahan bakar sebab :
-
Dapat terbakar dalam oksigen membentuk
air dan menghasilkan energi.
-
Bersama oksigen dapat digunakan dalam sel
bahan bakar menghasilkan energi
listrik.
Keuntungan
jika hidrogen
digunakan sebagai bahan bakar yaitu :
-
Suatu cuplikan hidrogen jika dibakar akan menghasilkan
energi sebanyak
kira-kira tiga kali energi
yang dihasilkan bensin dengan berat yang sama
-
Dalam mesin kendaraan bermotor hidrogen akan terbakar lebih efisien jika
dibandingkan dengan bahan bakar lain.
Dalam kimia organik.
Hidrogen
sering dipakai untuk reaksi hidrogenasi senyawa alkena atau alkuna untuk
sintesis senyawa organik. Senyawa
hidrida misalnya MgH₂, NaH, LiH dll sering dipakai untuk reagen pereduksi
senyawa organik dan hal ini
sering dipakai dalam proses sistesis senyawa organic misalnya untuk reduksi
senyawa aldehid atau keton.
Dibidang Industri.
Hidrogen
banyak digunakan dalam industri kimia maupun industri petrokimia. Penggunaan
terbesar hydrogen adalah untuk proses peng-upgrading-an bahan bakar fosil dan
untuk pembuatan gas NH₃ sebagai bahan dasar untuk industri pupuk. Dalam
industri makanan hydrogen banyak dipakai untuk meningkatkan kejenuhan minyak
menjadi lemak seperti banyak dipergunakan dalam industri margarine. Untuk
industri petrokimia maka hydrogen banyak dipakai untuk proses hidrodealkilasi,
hidrodesulfurasi, dan hidrocracking. Hidrogen juga dipakai sebagai bahan dasar
untuk industri penghasil methanol dan industri penghasil HCl. Di industri
pertambangan hydrogen dipakai untuk agen pereduksi biji logam.
Dalam bidang fisika dan teknik.
Hidrogen
dipakai sebagai “shielding gas” untuk pengelasan. Hydrogen juga dipakai sebagai
zat pendingin rotor dalam generator listrik di stasiun penghasil listrik.
Disebabkan hydrogen memiliki konduktifitas termal yang tingga maka hidrogen cair
dipakai dalam studi-studi kriyogenik meliputi penelitian superkonduktor. Karena
hydrogen sangat ringan maka banyak dipakai sebagai “gas pengangkat” dalam balon
dan pesawat udara kecil untuk tujuan penelitian.
Hidrogen di
campur dengan nitrogen dipakai sebagai gas pelaca kebocoran yang dapat
diaplikasikan dalam bidang otomotif, kimia, stasiun pembangkit listrik,
aerospace, dan telekomonikasi.
Isotop hidrogen
seperti Deuterium dipakai dalam aplikasi reaksi nuklir sebagai medium yang
dapat memperlambat laju netron yang dihasilkan dari reaksi fisi dan fusi.
Deuterium juga dipakai untuk penanda reagen yang akan direaksikan untuk proses
sintesis. Tritium dihasilkan dari reaktor nuklir
dipakai untuk produksi bom hidrogen dan
sebagai label dalam cat luminasi.
Bentuk
Dalam
keadaan yang normal, gas hidrogen merupakan campuran antara dua molekul, yang
dinamakan ortho- dan para- hidrogen, yang dibedakan berdasarkan spin
elektron-elektron dan nukleus.
Hidrogen
normal pada suhu ruangan terdiri dari 25% parahidrogen dan 75% ortho-hidrogen.
Bentuk ortho tidak dapat dipersiapkan dalam bentuk murni. Karena kedua bentuk
tersebut berbeda dalam energi, sifat-sifat kebendaannya pun juga berbeda.
Titik-titik lebur dan didih parahidrogen sekitar 0.1 derajat Celcius lebih
rendah dari hidrogen normal.
Isotop-isotop
Isotop
hidrogen yang normal disebut Protium. Isotop-isotop lainnya adalah Deuterium
(satu proton dan satu netron) dan Tritium (satu proton dan dua netron).
Hidrogen adalah satu-satunya unsur yang isotop-isotopnya memiliki nama
tersendiri. Deuterium dan Tritium keduanya digunakan sebagai bahan bakar
reaktor fusi nuklir. Satu atom Deuterium ditemukan di sekitar 6000 atom-atom
hidrogen.
Deuterium
juga digunakan untuk memperlambat netron. Atom-atom tritium juga ada tapi lebih
sedikit jumlahnya. Tritium juga dapat diproduksi dengan mudah di
reaktor-reaktor nuklir dan digunakan pada produksi bom hidrogen (fusi). Gas
hidrogen juga digunakan sebagai agen radioaktif untuk membuat cat yang
bercahaya terang.
Hidrogen
alamiah terdiri dari tiga isotop :
99,984 % protium
, 0,016 % deuterium (
atau D), dan tritium (
atau T).Masih diragukan apakah tritium
terdapat dalam hidrogen
biasa.Tritium dapat terbentuk dari reaksi initidalam reactor nuklir.








Ketiga isotop ini
mempunyai konfigurasi electron yang sama. Diharapkan sifat isotop secara
kualitatif adalah mirip,tetapi secara kuantitatif berbeda. Sifat ini disebut efek
isotop. Efek ini memberikan sifat yang berbeda dalam kesetimbangan dan laju
reaksi.
Disosiasi
air protium kira-kira dua kali disosiasi air berat.


Kecepatan memutuskan
ikatan menjadi protium lebih cepat dari memutuskan ikatan yang sama menjadi
deuterium. Efek isotop digunakan sebagai dasar untuk memisahkan protium dan
deuterium. Oleh karena ikatan protium lebih mudah putus daripada ikatan
deuterium,pada elektrolisis lebih cepat dihasilkan protium daripada
deuterium.Oleh karena itu pada elektrolisis air yang dilakukan terus menerus
sampai volume menjadi kecil akan diperoleh deuterium oksida murni. Eksperimen
menunjukkan bahwa dari elektrolisis air sebanyak 2400 L diperoleh 83 mL D2O
dengan kemurnian 99%. Pada tabel tebel berikut tertera beberapa sifat dari H2,D2,H2O,dan D2O
Sifat H2
dan D2
|
H2
|
D2
|
Titik Leleh
|
14 K (-259,2°C)
|
18,7 K (-254,5°C)
|
Titik Didih
|
20 K (-252,6°C)
|
23,8 K(-249,4°C)
|
Entalpi Peleburan
|
-117 kJ mol-1
|
-219 kJ mol-1
|
Entalpi Penguapan
|
+ 907 kJ mol-1
|
+ 1230 kJ mol-1
|
Entalpi Ikatan
|
+ 436 kJ mol-1
|
+ 444 kJ mol-1
|
|
H2O
|
D2O
|
Titik Beku
|
273,15 K (0°C)
|
276,95 K(3,8°C)
|
Titik Didih
|
373,15 K (100°C)
|
374,55 K(101,4°C)
|
Kerapatan (20°C)
|
0,998 g cm-3
|
1,106 g cm-3
|
Tritium bersifat radiokatif, mempunyai
waktu paruh 12,26 tahun




Tritium terdapat dalam pebandingan satu
bagian T terhadap 1017 bagian H. Selain dalam reactor nuklir,tritium
dapat terjadi juga di alam.





Ortho dan Para Hidrogen
Dalam
bentuk molekular,
75% molekul hidrogen
biasa pada keadaan normal mempunyai dua proton berputar dalam arah yang sama
(spin inti paralel).Hidrogen ini disebut ortho-hidrogen.Sisanya yang 25% mempunyai
proton dengan spin berlawanan (spin inti berlawanan), disebut para hidrogen.
Diantara kedua bentuk,
para-hidrogen yang lebih stabil. Sifat kimia kedua bentuk adalah identik namun
berbeda dalam sifat fisika.
·
Titik beku,titik didih ortho dan para hidrogen
|
Titik Beku
|
Titik Didih
|
Ortho-hidrogen
|
13,93 K
(-259,22°C)
|
20,41 K
(-252,74°C)
|
Para-hidrogen
|
13,88 K
(-259,27°C)
|
20,29 K
(-252,86°C)
|
Hidrogen biasa
|
13,92 K
(-259,23°C)
|
20,38 K
(-252,77°C)
|
Ikatan hidrogen
Dalam beberapa senyawa
hidrogen,atom hidrogen menjembatani dua atom yang
keelektronegatifannya besar,membentuk ikatan yang disebut ikatan hidrogen.Ikatan hidrogen terjadi antara atom yang kecil dan
sangat elektronegatif seperti fluor, oksigen, dan nitrogen. Senyawa HF,H2O,
dan NH3 mempunyai ikatan hidrogen
baik dalam keadaan padat maupun cairan.(Karena ikatan ini,dalam keadaaan gas
pun terjadi polimer HF).
Oleh
karena pada proses pelelehan dan penguapan sejumlah ikatan hidrogen perlu diputuskan, senyawa ini
mempunyai titik didih yang tinggi. Oleh karena itu urutan titik didih sebagai
berikut (tidak terjadi ikatan hidrogen
pada CH4 dan sebagai pembanding disertakan gas mulia).
H2O˃ H2S
H2Se
H2Te


HF ˃ HCl
HBr
HI


NH3
˃ PH3
AsH3
SbH3



CH4
SiH4
GeH4
SnH4



Ne
Ar
Kr
Xe



Meskipun
ikatan hidrogen
relative lemah (-20 kJ)
dibandingkan dengan ikatan kimia lainnya (-200 kJ),ikatan hidrogen ini sangat penting dalam sistem kehidupan misalnya dalam protein
yang terdapat ikatan hidrogen
dalam gugus-CO dan gugus-NH.
• Atom H hanya punya 1 elektron, diharapkan berikatan
kovalen dengan semua atom.
• Molekul H2O, ikatan kovalen antara 2 atom H
dan 1 atom O, bukan ikatan
kovalen murni.
• Elektron bersamanya lebih ditarik ke arah atom O, shg
muncul suatu Dipol listrik (atom H lbh positif dan atom O lbh negatif)
• Atom H yang lebih positif dapat mengikat atom O dari
molekul H2O yang lain.
• Atom H seolah-olah
menjadi perekat antara satu molekul H2O dgn 4 molekul H2O
yang lain
Sifat – sifat ikatan
hidrogen
- Wujud cair, ikatan hidrogen antara satu molekul H2O dengan molekul H2O yang lain mudah putus, akibat gerak termal atom-atom H dan O. Namun dapat tersambung dengan molekul H2O yang letaknya relatif lebih jauh.
- Wujud padat, ikatan hidrogennya lebih stabil karena energi termalnya lebih rendah dari energi ikat hidrogen : kristal es (suhunya lebih rendah)
Produksi Hidrogen
Skala Laboratorium
Dalam skala
laboratorium hidrogen
biasanya dibuat dari hasil samping reaksi tertentu misalnya mereaksikan logam
dengan asam seperti mereaksikan antara besi dengan asam sulfat.

Sejumlah
kecil hidrogen dapat
juga diperoleh dengan mereaksikan kalsium hidrida dengan air. Reaksi ini sangat
efisien dimana 50% gas hydrogen yang dihasilkan diperoleh dari air.

Elektrolisis
air juga sering dipakai untuk menghasilkan hidrogen dalam
skala laboratorium, arus dengan voltase rendah dialirkan dalam air kemudian gas
oksigen akan terbentuk di anoda dan gas hidrogen akan
terbentuk di katoda.

Skala industri
Dalam skala
industri hidrogen dapat
dibuat dari hidrokarbon, dari produksi secara biologi melalui bantuan alga dan
bakteri, melalui elektrolisis, ataupun termolisis. Produksi hidrogen dari
hidrokarbon masih menjadi primadona disebabkan dengan metode ini bisa
dihasilkan hidrogen dalam
jumlah yang melimpah sehingga metode yang lain perlu dikembangkan lagi akar
meningkatkan nilai ekonomi hidrogen.
Pembuatan Hidrogen dari Hidrokarbon
Hidrogen
dapat dibuat dari gas alam dengan tingkat efisiensi sekitar 80% tergantung dari
jenis hidrokarbon yang dipakai. Pembuatan hydrogen dari hidrokarbon
menghasilkan gas CO₂, sehingga CO₂ ini dalam prosesnya dapat dipisahkan. Produksi
komersial hydrogen menggunakan proses “steam reforming” menggunakan methanol
atau gas alam dan menghasilkan apa yang disebut sebagai syngas yaitu campuran
gas H₂dan CO.


H2 yang dihasilkan dengan
cara ini tidak murni sebab sukar memisahkan CO. Campuran H2 dan CO
disebut gas cair. Gas air termasuk bahan bakar penting dan mempunyai kalor
pembakaran besar.
Panas yang
dibutuhkan oleh reaksi diperoleh dari pembakaran beberapa bagian methane.
Penambahan hasil hidrogen dapat
diperoleh dengan menambahkan uap air kedalam gas hasil reaksi yang dialirkan
dalam reactor bersuhu 130 °C.


Reaksi yang
terjadi adalah pengabilan oksigen dari molekul air ke CO untuk menjadi CO₂. Reaksi ini
menghasilkan panas yang dapat dipakai untuk menjaga suhu reactor.
Mengalirkan uap air
melalui besi panas

Kilang minyak bumi
Pada
kilang minyak bumi, hydrogen merupakan hasil samping dari cracking
hidrokarbon.Gas hidrokarbon dialirkan melalui katalis panas dan terurai menjadi
hydrogen dan hirdokarbon lain. Hidrokarbon yang lebih ringan seperti metana,
dipanaskan dengan uap air, kemudian dialirkan melalui katalis nikel kromium
pada 750°C dan tekanan 10 atm
Ni - Cr

750°C, 10 atm
Pembuatan Hidrogen dari air Melalui elektrolisis
Hidrogen
dapat dibuat dari proses elektrolisis air dengan menggunakan suplai energi yang
dapat diperbaharuhi misalnya angina, hydropower, atau turbin. Dengan cara
elektrolisis maka produksi yang dijalankan tidak akan menghasilkan polusi.
Proses elektrolisis menjadi salah satu proses yang memiliki nilai ekonomi yang
urah dibandingkan dengan menggunakan bahan baku hidrokarbon. Salah satu teknik
elektrolisis yang mendapatkan perhatian cukup tinggi adalah “elektrolisis
dengan menggunakan tekanan tinggi” dalam teknik ini elektrolisis dijalankan
untuk menghasilkan gas hidrogen dan
oksigen dengan tekanan sekitar 120-200 Bar. Teknik lain adalah dengan dengan
menggunakan “elektrolisis temperature tinggi” dengan teknik ini konsumsi energi
untuk proses elektrolisis sangat rendah sehingga bisa meningkatkan efisiensi
hingga 50%. Proses elektrolisis dengan menggunakan metode ini biasanya
digabungkan dengan instalasi reactor nulklir disebabkan karena bila menggunakan
sumber panas yang lain maka tidak akan bisa menutup biaya peralatan yang
tergolong cukup mahal.
Hidrogen
yang sangat murni (99,9%) tetapi mahal, diperoleh dengan cara elektrolisis air


Jumlah
hydrogen yang cukup banyak diperoleh juga dari hasil samping industri
klor-alkali, dimana diperoleh Cl2 dan NaOH dari elektrolisis larutan
NaCl.
Pembuatan hidrogen melalui proses biologi
Beberapa
macam alga dapat menghasilkan gas hydrogen sebagai akibat proses
metabolismenya. Produksi secara biologi ini dapat dilakukan dalam bioreactor
yang mensuplay kebutuhan alga seperti hidrokarbon dan dari hasil reaksi
menghasilkan H₂ dan CO₂ Dengan menggunakan metode tertentu CO₂ dapat
dipisahkan sehingga kita hanya mendapatkan gas H₂nya saja.
Dekomposisi air dengan gelombang radio
Dengan
menggunakan gelombang radio maka kita dapat menghasilkan hydrogen dari air laut
dengan dasar proses dekomposisi. Jika air ini diekspos dengan sinar
terpolarisasi dengan frekuensi 13,56 MHz pada suhu kamar maka air laut dengan
konsentrasi NaCl antara 1-30% dapat terdekomposisi menjdi hydrogen dan oksigen.
Termokimia
Terdapat
lebih dari 352 proses termokimia yang dapat dipakai untuk proses splitting atau
termolisis dengan cara ini kita tidak membutuhkan arus listrik akan tetapi
hanya sumber panas. Beberapa proses termokimia ini adalah CeO₂/Ce₂O₃, Fe₃O₄/FeO, S-I,
Ce-Cl, Fe,Cl dan lainnya. Reaksi yang terjdi pada proses ini adalah:

Dan semua bahan yang dipergunakan
dapat didaur ulang kembali menuju proses yang baru.
Hidrogenasi
Hidrogenasi adalah istilah yang merujuk pada reaksi
kimia yang menghasilkan adisi hidrogen (H2).
Proses ini umumnya terdiri dari adisi sepasang atom hidrogen ke
sebuah molekul. Penggunaan katalis diperlukan agar reaksi yang berjalan efisien dan
dapat digunakan; hidrogenasi non-katalitik hanya berjalan dengan kondisi
temperatur yang sangat tinggi. Hidrogen beradisi ke ikatan
rankap dua dan tiga hidrokarbon.
Oleh karena pentingnya hidrogen, banyak
reaksi-reaksi terkait yang telah dikembangkan untuk kegunaannya. Kebanyakan
hidrogenasi menggunakan gas hidrogen (H2), namun ada pula beberapa
yang menggunakan sumber hidrogen alternatif; proses ini disebut hidrogenasi transfer.
Reaksi balik atau pelepasan hidrogen dari sebuah molekul disebut dehidrogenasi.
Reaksi di mana ikatan diputuskan ketika hidrogen diadisi dikenal sebagai hidrogenolisis. Hidrogenasi
berbeda dengan protonasi atau adisi hidrida; pada
hidrogenasi, produk yang dihasilkan mempunyai muatan yang sama dengan reaktan.
Contoh reaksi hidrogenasi adalah adisi
hidrogen ke asam maleat, menghasilkan asam suksinat seperti gambar
di samping.Beberapa aplikasi penting hidrogenasi ditemukan dalam bidang petrokimia,
farmasi, dan industri makanan. Hidrogenasi lemak tak jenuh
menghasilkan lemak jenuh, dan kadang pula lemak trans.

Orientasi
adisi
Jika HCl diadisi pada alkena tidak
simetris seperti propena, ada dua kemungkinan cara adisi yang bisa terjadi.
Akan tetapi, biasaya hanya terdapat satu produk utama.
Ini sejalan dengan Kaidah Markovnikov yang
mengatakan bahwa:
Apabila sebuah senyawa HX diadisi pada
sebuah alkena tidak simetris, maka hidrogen akan terikat pada atom karbon yang
sebelumnya memiliki paling banyak atom hidrogen.Dalam hal ini, hidrogen terikat
pada gugus CH2, karena gugus CH2 memiliki lebih banyak
hidrogen dibanding gugus CH.Perlu diperhatikan bahwa hanya hidrogen yang
terikat langsung pada atom karbon ikatan rangkap yang dihitung. Hidrogen yang
terdapat pada gugus CH3 tidak dianggap.
Pengecualian
untuk hidrogen bromida
Berbeda dengan halida-halida hidrogen yang lain, hidrogen
bromida bisa diadisi ke sebuah ikatan karbon-karbon rangkap baik pada ujung
yang satu maupun pada ujung yang lain – tergantung pada kondisi-kondisi reaksi.
Adisi hidrogen bromida murni pada alkena
murni
Apabila hidrogen bromida dan alkena
sama-sama murni, hidrogen bromida akan masuk ke karbon ikatan rangkap menurut
Kaidah Markovnikov. Sebagai contoh, dengan propena akan diperoleh
2-bromopropana.Halida-halida hidrogen yang lain mengalami adisi dengan propena
persis sama seperti mekanisme di atas.Adisi hidrogen bromida yang mengandung peroksida
organik pada alkena yang mengandung peroksida yang sama
Oksigen dari udara cenderung bereaksi
lambat dengan alkena menghasilkan beberapa peroksida organik, sehingga dengan
sendirinya akan terdapat beberapa peroksida organik dalam alkena. Dengan
demikian, reaksi dengan oksigen ini adalah reaksi yang cenderung terjadi
sebelum semua udara dikeluarkan dari sistem.
Apabila hidrogen bromida dan alkena
sama-sama mengandung peroksida organik dalam jumlah kecil, maka reaksi adisi
berlangsung dengan cara berbeda dan dihasilkan 1-bromopropana:
Reaksi ini
terkadang disebut sebagai adisi anti-Markovnikov atau efek
peroksida.
Peroksida-peroksida organik adalah sumber
radikal bebas yang sangat potensial. Dengan adanya peroksida organik, hidrogen
bromida akan bereaksi dengan alkena menggunakan mekanisme yang berbeda (lebih
cepat). Karena berbagai faktor, reaksi ini tidak terjadi pada halida-halida
hidrogen yang lain.
Reaksi ini juga bisa terjadi dengan
mekanisme ini jika terdapat sinar ultraviolet dengan panjang gelombang yang
tepat untuk memutus ikatan hidrogen-bromida menjadi hidrogen dan radikal bebas
bromin.
Daftar Pustaka
1 komentar:
Casino Roll
Casino Roll is your one stop shop for online slots and video poker. 총판모집 Play the best games, experience the excitement of 부산건마 Vegas slots, live 텐벳 dealer 메종바카라 tables, and more! Rating: 3.4 · 슈 의 캐릭터 슬롯 머신 1 vote
Posting Komentar