About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful.

Selasa, 16 Oktober 2012

" UNSUR ALKALI & AL KALI TANAH "

# ALKALI---ALKALI TANAH



BAB I
PENDAHULUAN
Pada pembahasan ini akan dijelaskan mengenai unsur alkali dan alkali tanah. Unsur-unsur alkali disebut juga logam alkali. Dinamakan logam karena memiliki sifat-sifat logam seperti mempunyai permukaan yang mengkilap serta mempunyai daya hantar panas dan listrik yang baik. Dan disebut alkali karena bereaksi dengan air dan membentuk senyawa hidroksida yang bersifat basa. Logam alkali bersifat sangat reaktif sehingga selalu ditemukan di alam dalam bentuk senyawa. Kecuali litium atom unsur-unsur ini mempunyai konfigurasi elektron np6 (n+1) s1 . Diantara unsur-unsur dalam satu perioda unsur alkali adalah unsur dengan ukuran terbesar.
Unsur-unsur ini mempunyai energi ionisasi kecil. Makin besar nomor atom, energi ionisasi berkurang. Unsur-unsur ini dapat memancarkan elektron jika disinari dengan cahaya. Oleh karena itu sesium dan kalium biasanya digunakan dalam sel fotolistrik.
Unsur-unsur ini mempunyai keelektronegatifan kecil, oleh sebab itu membentuk senyawa ion (menghasilkan senyawa dengan perbedaan keelektronegatifan besar).
Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk ke dalam golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba),  dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat-sifat seperti logam. Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin jika direaksikan dengan air. Dan istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan banyak ditemukan dalam bebatuan di kerak bumi. Oleh sebab itu, istilah “alkali tanah” biasa digunakan untuk menggambarkan kelompok unsur golongan II A. Tiap logam memiliki konfigurasi elektron sama seperti gas mulia atau golongan VIII A, setelah di tambah 2 elektron pada lapisan kulit S paling luar. Contohnya konfigurasi elektron pada Magnesium (Mg) yaitu : 1s22s22p63s2 atau (Ne) 3s2. Ikatan yang dimiliki kebanyakan senyawa logam alkali tanah adalah ikatan ionik. Karena, elektron paling luarnya telah siap untuk di lepaskan,  agar mencapai kestabilan.
BAB II
PEMBAHASAN

A.      Jenis dan Sifat Alkali dan Alkali Tanah
1.         Jenis dan Sifat Alkali
a.         Jenis – jenis Alkali
1)        Senyawaan Biner
Logam-logam breaksi langsung dengan sebagian unsur-unsur menghasilkan senyawaan biner atau aliasi. Sebagian besar diberikan untuk unsur yang tepat. Yang paling penting adalah oksida, diperoleh dgn pembakaran. Mereka dengan mudah terhidrolisis oleh air :
M2O + H2O                 2M++ 2OH-
M2O2 + 2H2O                 2M+
+ 2OH-+ H2O2
2MO2 + 2H2O                O2 + 2M+ + 2OH- + H2O2

2)      Hidroksida
Hidroksidanya putih, mrupakan padatan Kristal NaOH yg menyerap air (titik leleh 3180) & KOH (titik leleh 3600). Padatan & larutan akuanya menyerap CO2 dari atmosfir. Juga larutan secara bebas & eksotermis dlm air & dlm alkohol juga digunakan bilamana dibutuhkan basa alkali yg kuat.

3)      Garam-garam ionik
Sifat-sifat sejumlah senyawaan litium b’beda dari senyawaan unsur-unsur golongan I lainnya, namun mirip dengan senyawaan Mg2+. Banyak sifat anomali timbul dari ukuran Li+ yg paling kecil & pengaruhnya dlm energi kisi. Sebagai tambahan bagi contoh yg telah diberikan, dicatat bahwa LiH stabil sampai kira-kira 9000 sedangkan NaH terdekomposisi pada 3500. Li3N stabil sedangkan Na3N tidak terdapat pada 250. Litium Hidroksida terdekomposisi pada nyala merah menjadi Li2O, sedangkan hidroksida lainnya MOH tersublimasi tanpa berubah; LiOH dpt dianggap kurang larut dibandingkan hidroksida lainnya. Karbonatnya, Li2CO3, secara termal kurang stabil relatif terhadap Li2O dan CO2 dari pada karbonat logam alkali yang lain. Kelarutan garam Li+ mirip dengan Mg2+. Jadi LiF cukup larut (0,27 g/100 g H2O pada 180) dan mengendap dlm laiutan NH4F dlm amonia; LiCl, LiBr, LiI dan khususnya LiClO4 larut dalam etanol, aseton, dan asetil asetat; LiCl larut dlm piridin

b.        Sifat Alkali    
1)        Dari atas kebawah,jari-jari atom dan massa jenis bertambah, sedangkan titik cair dan titik didih berkurang
2)        Energi ionisasi dan keelektronegatifan rendah
3)        Spektra emisi dengan warna nyala yang khas
4)        Dapat menghantarkan panas dan listrik dengan baik
5)        Reduktor yang kuat
6)        Mudah bereaksi dengan sangat reaktif dengan unsur non logam
7)        Mudah bereaksi dengan air, hydrogen, oksigen, dan halogen
8)        Dari atas kebawah,jari-jari atom dan massa jenis bertambah, sedangkan titik cair dan titik didih berkurang
9)        Energi ionisasi dan keelektronegatifan rendah
10)    Spektra emisi dengan warna nyala yang khas
11)    Dapat menghantarkan panas dan listrik dengan baik
12)    Reduktor yang kuat
13)    Mudah bereaksi dengan sangat reaktif dengan unsur non logam
14)    Mudah bereaksi dengan air, hydrogen, oksigen, dan halogen
15)    Sifat atomic



Tabel sifat-sifat logam alkali




2.         Sifat Alkali Tanah
a.         Logam Alkali Tanah


http://jabirbinhayyan.files.wordpress.com/2009/12/alklai1.jpg?w=414&h=89
 







Berilium      Kalsium       Stronsium          Barium           Magnesium

b.        Sifat Alkali Tanah
1)        Sifat fisis seperti titik cair, rapatan, dan kekerasan lebih besar dibandingkan dengan logam alkali seperiode
2)        Dalam satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atomnya meningkat secara beraturan. Peningkatan jari-jari atom menyebabkan energi ionisasi dan keelektronegatifan menurun.
3)        Garam alkali tanah memancarkan spectrum emisi jika dibakar
4)        Sifat kimia logam alkali tanah mirip dengan logam alkali, tetapi logam alkali tanah kurang reaktif daripada logam alkali dalam satu periode.
5)        Reduktor yang kuat

B.       Cara Memperoleh Alkali dan Alkali Tanah
1.      Cara Memperoleh Alkali
Logam Alkali
Ekstraksi Logam Alkali
Litium (Li)
Metode Elektrolisis
Sumber logam Li merupakan mineral spoduemene [LiAl(SiO)3]. Spodumene dipanaskan pada suhu 100°C, lalu dicampur dengan H2SO4  panas, dan dilarutkan ke air untuk memperoleh larutan Li2SO4 . Kemudian, Li2SO4  direaksikan dengan Na2CO3 untuk membentuk Li2CO3yang sukar larut.
       Li2SO4  + Na2CO3 → Li2CO3   +  Na2SO4
Setelah itu, Li2CO3 direaksikan dengan HCl untuk membentuk LiCl.
       Li2CO3 +  2HCl → 2LiCl  + H2O +  CO2
Li dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan LiCl sebagai berikut :
       Katoda   : Li+(l)   + e-  → Li(l)  
       Anoda    : Cl-(l) → 1/2 CO2(g) + e-     
Karena titik leleh LiCl tinggi (> 600°C), biaya elektrolisis menjadi mahal. Nmaun biaya dapat ditekan dengan cara menambahkan KCl (55% LiCl dan 45% KCl) yang dapat menurunkan titik leleh menjadi 430°C
Natrium (Na)
Metode Elektrolisis
Sumber utam logam Na adalah garam batu dan air laut. Na hanya dapat diperoleh dari eektrolisis lelehan NaCl menggunakan Sel Down.
Katoda   : Na+(l)   + e-  → Na(l)
Anoda    : Cl-(l) → 1/2 CO2(g) + e-     

Kalium (K)
Metode Reduksi
Sumber utam logam Na adalah silvit (KCl). Logam K diperoleh dengan metode reduksi dimana lelehan KCl direaksikan dengan Na.
Na  +  KCl → K + NaCl (T=850°C)
Reaksi ini berada dalam kesetimbangan. Karena K yang terbentuk mudah menguap, maka K dapat dikeluarkan dari sistem dan kesetimbagan akan bergeser ke kanan untuk terus memproduksi K.
Rubidium (Rb)
Metode Reduksi
Logam Rb dibuat dengan mereduksi lelehan senyawa RbCl.
Na  +  RbCl → Rb + NaCl
Reaksi ini berada dalam kesetimbangan. Karena Rb yang terbentuk mudah menguap, maka Rb dapat diproduksi terus dengan cara dikeluarkan dari sistem dan kesetimbagan akan bergeser ke kanan untuk terus memproduksi Rb.

Sesium (Cs)
Metode Reduksi
Logam Cs dibuat dengan mereduksi lelehan senyawa CsCl.
Na  +  CsCl → Cs + NaCl
Reaksi ini berada dalam kesetimbangan. Karena Cs yang terbentuk mudah menguap, maka Cs dapat diproduksi terus dengan cara dikeluarkan dari sistem dan kesetimbagan akan bergeser ke kanan untuk terus memproduksi Cs.

2.      Cara Memperoleh Alkali Tanah
a.       Berilium diperoleh melalui proses elektrolisis lelehan garam berilium klorida dengan penambahan suatu elektrolit
b.      Magnesium diperoleh melalui elektrolisis lelehan MgCl2
c.       Kalsium dibuat dari senyawa CaCO3 (batu kapur) untuk menghasilkan CaCl2. Lelehan CaCl2 dielektrolisis untuk menghasilkan kalsium di katode.

C.       Keberadaan Unsur Alkali dan Alkali Tanah di Alam
1.      Keberadaan Unsur Alkali
Unsur
Persen di kerak bumi
Keberadaan di alam
Gambar
Litium
0,0007% di bebatuan beku
Dalam spodumene LiA(SiO3)2
Natrium
2.8%
Dalam garam batu NaCl, sendawa Chili NaNO3, karnalit KMgCl3 6H2O, trona Na5(CO3) 2 HCO3  2H2O dan air laut
Kalium
2.6%
Dalam silvit (KCl), garam petre KNO3, dan karnalit KCL MgCl2 6H2O
Rubidium
0.078%
Dalam Lepidolit
Sesium
0,0003%
Dalam polusit (Cs4Al4Si9O26) H2O dan sedikit dalam lepidolit
Fransium
Sangat sedikit
Berasal dari peluruhan Aktinium (Ac). Bersifat radioaktif dengan waktu paro 21,8 menit

Senyawa-senyawa alkali yang paling banyak terdapat di alam adalah senyawa natrium dan kalium. Unsur alkali yang paling sedikit dijumpai adalah fransium, sebab unsur ini bersifat radioaktif dengan waktu  21 menit, sehingga mudah berubah menjadi unsur lain. Natrium terutama didapatkan pada air laut dalam bentuk garam NaCl yang terlarut.
Selain berupa NaCl, natrium tersebar di kulit bumi sebagai natron (Na2C03.10H20), kriolit (Na3AlF6), sendawa chili (NaNO3), albit (Na2).Al2O3.3SiO2) dan boraks (Na2B4O7.1OH2). Berikut adalah keberadaan unsur alkali di alam :
a.       Na, K terdapat dalam jumlah yang cukup banyak di air laut , kerak bumi, dan komponen dari tumbuh-tumbuhan.
b.      Li, Rb, Cs terdapat dalam jumlah yang relatif sedikit di air laut dan kerak bumi.
c.       Fr jarang ditemukan karena merupakan hasil peluruhan bahan radioaktif 227Ac dengan waktu  21 menit. 
Adapun logam-logam alkali lainnya sedikit dijumpai di alam. Jumlah litium relatif lebih banyak daripada sesium dan rubidium.

2.      Keberadaan Unsur Alkali Tanah
Unsur
Persen di kerak bumi
Keberadaan di alam
Gambar
Berilium
-
Dalam mineral beril [(Be3Al2(SiO6)] dan krisoberil Al2BeO4
4_Be_2.jpg
Magnesium
No. 7 terbanyak
1,9 %
Sebagai senyawa MgCl2 di air laut dan deposit garam. Juga dalam senyawa karbonat dalam mineral magnesit (MgCO3) dan dolomit (MgCa(CO3)2, serta  dalam senyawa epsomit sulfat (MgSO4.7H2O).
250px-Magnesium_crystals.jpg
Kalsium
No. 5 terbanyak
3,4 %
Dalam senyawa karbonat, fosfat, sulfat, dan fluorida. Senyawa karbonat CaCO3 terdapat dalam kapur, batu kapur, dan marbel.
Calcium_1.jpg
Stronsium
0,03 %
Dalam mineral selestit (SrSO4) dan stronsianit.
213-strontium.jpg
Barium
0,04 %
Dalam mineral baritin (BaSO4) dan witerit (BaCO3)
Radium
0,33 ppm
Dalam bijih uranium









D.      Identifikasi Alkali dan Alkali Tanah
Dengan menggunakan reaksi nyala          :
Logam Alkali
Slide1.JPGLogam Alkali Tanah







Identifikasi Kation-Kation Golongan Sisa (V)
Kation-kation Golongan V (Mg2+, Na+, K+,) dapat diidentifikasi satu persatu tanpa pemisahan pendahuluan. Proses identifikasinya adalah sebagai berikut :
a.         Pengolahan Filtrat dari Golongan IV
Filtrat dari Golongan IV yang mungkin mengandung garam-garam Mg, Na, K, dan ammonium diuapkan sampai kering dan dipanaskan sampai semua garam ammonium telah menguap. Adanya residu menunjukkan adanya satu atau lebih dari logam ini. Olah residu yang kering dengan menambahkan 4 ml air, aduk, panaskan selama 1 menit kemudian saring. Residunya diuji terhadap Mg dan filtratnya untuk menguji adanya Na dan K. Jika residu melarut sempurna dalam air, encerkan larutan yang terjadi (jika perlu, setelah disaring) sampai kira-kira 6 ml, dan bagi menjadi tiga bagian yang kira-kira sama. Bagian yang pertama digunakan untuk menguji Mg dengan larutan oksina yang telah disiapkan (pastikan Mg dengan memberlakukan uji magneson kepada 3-4 tetes larutan). Sedangkan bagian kedua dan ketiga digunakan terhadap uji Na dan K.

b.        Identifikasi Kation Magnesium (Mg2+)
Residu dilarutkan dalam beberapa tetes HCl encer dan tambahkan 2-3 ml air. Kemudian bagi menjadi dua bagian yang tidak sama.
Bagian yang lebih banyak.
Olah 1 ml larutan oksina 2 % dalam asetat 2M dengan 5 ml larutan ammonia 2M. Jika perlu panaskan untuk melarutkan setiap oksina yang diendapkan. Tambahkan NH4Cl kepada larutan uji, diikuti dengan reagensia oksina amoniakal yang telah dibuat. Kemudian panaskan sampai mendidih selama 1-2 menit (bau NH3 harus terbedakan). Adanya endapan kuning muda menandakan adanya Mg oksinat.
Bagian yang lebih sedikit.
Sekitar 3-4 tetes sampel tambahkan 2 tetes reagensia ‘magneson’ diikuti dengan beberapa tetes NaOH sampai basa. Adanya endapan biru memastikan adanya Mg. Uji ini bergantung pada adsorpsi reagensia, yang merupakan suatu zat pewarna, diatas Mg(OH)2 dalam larutan basa maka akan dihasilkan bahan pewarna biru.
Semua logam, kecuali logam-logam alkali tidak boleh ada. Garam ammonium mengurangi kepekaan uji ini dengan mencegah pengendapan Mg(OH)2, dan karenanya harus dihilangkan terlebih dahulu.

c.         Identifikasi Kation Natrium (Na+)
Filtrat bagian pertama digunakan untuk mengidentifikasi kation Na. filtrate ditambahkan sedikit uranil magnesium asetat, kocok, dan diamkan selama beberapa menit. Adanya endapan kristalin kuning menandakan Na ada.

Na+ + Mg2+ + 3U2 2+ + 9CH3COO - → NaMg(UO2)3(CH3COO)9

Pengendapan yang paling baik untuk ion-ion natrium adalah pengendapan dengan uranil magnesium atau zink asetat. Uji nyalanya akan menghasilkan warna kuning kuat yang bertahan lama (khas). Runutan natrium mungkin terbawa masuk dari reagensia selama nalisis, maka sangat penting untuk memperhatikan warna kuning kuat yang muncul dan bertahan lama. Jika warnanya kuning lemah maka boleh diabaikan.

d.        Identifikasi Kation Kalium (K+)
Filtrat ditambahkan dengan sedikit larutan natrium heksanitritokobaltat (III) atau kira-kira 4 mg zat padatnya dan beberapa tetes asam asetat encer. Aduk-aduk, dan jika perlu diasamkan selama 1-2 menit. Adanya endapan kuning K3[Co(NO2)6] menandakan adanya K.

3K+ + [Co(NO2)6]3- → K3[Co(NO2)6] ↓

Endapan tak larut dalam asam asetat encer. Jika ada natrium dalam jumlah yang lebih banyak (atau jika reagensia ditambahkan berlebihan) terbentuk suatu garam campuran, K2Na[Co(NO2)6]. Endapan terbentuk dengan segera dalam larutan-larutan pekat, dan lambat dalam larutan encer, pengendapan dapat dipercepat dengan pemanasan.
Pastikan dengan uji nyala dan lihat melalui dua lapisan kaca kobalt warna merah (biasanya tidak tetap (transien)). Sebaiknya kaca kobalt itu diuji dengan garam kalium untuk memastikan bahwa kaca itu baik kondisinya. Pada beberapa contoh kaca kobalt menyerap sama sekali garis-garis merah kalium. Oleh karena itu dianjurkan untuk memakai spektroskop sederhana bila tersedia.

E.        Reaksi – reaksi Unsur Alkali dengan Alkali Tanah
1.      Reaksi - reaksi Logam Alkali
a.        Reaksi logam alkali dengan Halogen
Reaksi antara logam alkali dengan halogen berlangsung sangat cepat, membentuk halida logam. Reaksi:

2 M(s) + X2 → 2 MX(s)

dengan:
M    =     logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs)
X    =     halogen (F, Cl, Br, I)

Reaktifitas logam alkali semakin meningkat jika energi ionisasinya semakin berkurang, sehingga Cs > Rb > K > Na > Li

b.      Reaksi Logam Alkali dengan Hidrogen dan Nitrogen
Logam alkali bereaksi dengan gas hidrogen membentuk senyawa     putih berbentuk kristal yang disebut hidrida, MH.     Reaksi terjadi dengan lambat pada suhu kamar dan membutuhkan pemanasan untuk melelehkan logam alkali. Reaksi:
2 M(s) + H2(g) → 2 MH(s)

Tidak semua logam alkali bereaksi dengan nitrogen, hanya litium yang membentuk litium nitrit (Li3N)

Reaksi:
                                   6Li(s) + N2(g) → 2 Li3N(s)





c.       Reaksi Logam Alkali dengan Oksigen
Reaksi antara logam alkali dengan oksigen berlangsung sangat cepat. Produk yang dihasilkan berbeda, tergantung pada kondisi reaksi dan berapa banyak oksigen yang ada, seperti oksida (bilangan oksidasi O = –2), peroksida (bilangan oksidasi O = –1), dan superoksida (bilangan oksidasi O = –½) Reaksi:
4 Li(s) + O2(g) à 2 Li2O(s) ——— Oksida, O = –2
2 Na(s) + O2(g) àNa2O2(s) ——— Peroksida, O = –1
K(s) + O2(g) à KO2(s) ——— Superoksida, O = –½
d.      Reaksi Logam Alkali dengan Air
Logam alkali bereaksi dengan air membentuk gas hidrogen dan
hidroksida logam alkali, MOH. Reaksi:
2 M(s) + 2 H2O(l) → 2 M+(aq) + 2 OH(aq) + H2(g)
dengan
M = Li, Na, K, Rb, Cs
Reaksi logam alkali dengan oksigen merupakan reaksi redoks, di mana logam (M) kehilangan elektron dan hidrogen dari air memperoleh elektron                                                
e.       Reaksi Logam Alkali dengan Amonia
Logam alkali bereaksi dengan amonia membentuk gas H2 dan logam amida (MNH2). Reaksi ini sama dengan reaksi logam alkali dengan air
Reaksi:
2 M(s) + 2 NH3(l) → 2 M+(s) + 2 NH2(s) + H2(g)
dengan M = Li, Na, K, Rb, Cs
2.      Reaksi – reaksi logam Alkali Tanah


 
















 


















F.        Aplikasi Logam Alkali dan Alkali Tanah dalam Kehidupan Sehari-hari
1.      Alkali
a.       Litium
1)          Digunakan pada baterai untuk alat pacu jantung, kalkulator, jam, kamera
2)          Digunakan untuk paduan logam Mg dan Al. paduan ini bersifat ringan tetapi kuat sehingga dimanfaatkan untuk komponen pesawat terbang
b.      Natrium
1)        Uap Na digunakan pada lampu jalanan untuk memberikan warna kuning
2)        Lelehan Na digunakan sebagai pendingin pada reactor nuklir
3)        NaOH digunakan untuk membuat produk, seperti rayon, kertas, dan sabun.
4)        Senyawa Na, seperti garam NaCl, Na2SO3, NaNO2, danNaNO3 digunakan pada makanan.
5)        Senyawa Na2CO3 digunakan untuk bahan tekstil, penyemakan kulit dan deterjen untuk melunakkan air sadah
c.       Kalium
1)        Senyawa KNO3 danK Cl digunakan sebagai bahan peledak dan kembang api atau petasan. KNO3 menyuplai oksigen untuk membakar bahan bakar.
2)        Pupuk mengandung K yang penting bagi pertumbuhan tanaman
3)        Di dalam tubuh, K dan Na diperlukan sel saraf untuk mengirim sinyal – sinyal listrik
4)        Di salam dunia kedokteran, gerakan ion Na dan K dalam sel otak digunatak untuk mengukur gelombang otak
d.        Rubidium
Rb emiliki energy ionisasi yang rendah dan digunakan pada sel fotolistrik seperti fotomultipler untuk mengubah energy cahaya menjadi energy listrik. Rb juga digunakan sebagai osilator untuk aplikasi seperti navigasi dan komunikasi militer.

e.         Sesium
1)        Cs digunakan pada sel fotolistrik. Jika terkena cahaya, Cs akan melepas elektronnya yang akan tertarik menuju ke elektroda postif.

2.      Alkali Tanah
a.       Berilium
1)        Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi bermasa lebih ringan. Biasanya paduanini digunakan pada kemudi pesawat Zet.
2)        Berilium digunakan pada kaca dari sinar X.
3)        Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi fisi pada reaktor nuklir.
4)        Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik, maka Berilium sangat penting sebagaikomponen televisi. 
5)        Be mempunyai penampang lintang absorbs kecil (tidak menyerap neutron), digunakan pada industri energi nuklir


b.      Magnesium
1)        Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang api dan pada lampu Blitz.
2)        Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa MgO memiliki titik leleh yang tinggi.
3)        Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam yang terdapat di mulut dan mencagah terjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai pencegah maag
4)         Mirip dengan Berilium yang membuat campuran logam semakin kuat dan ringan   sehingga biasa digunakan pada alat alat rumah tangga.
c.       Kalsium
1)          Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kue dan plastik.
2)          Aliasi untuk bahan konstruksi pesawat terbang
3)          Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat Gips yang berfungsi untuk membalut tulang yang patah.
4)          Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen semen dan cat tembok.Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan gelas.
5)          Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat dehidrator,dapat juga mengeringkan gas dan mengikat Karbondioksida pada cerobong asap.
6)          Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber basa yang harganya relatif murah
7)          Kalsium Karbida (CaC2) disaebut juga batu karbit merupakan bahan untuk pembuatan gas asetilena (C2H2) yang digunakan untuk pengelasan.
8)          Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai pembentuk tulang dan gigi.
9)          Pembuatan adonan kapur untuk bangunan.
Pada dasarnya batu kapur merupakan senyawa unsur logam alkali tanah yang amat penting. Adonan kapur ( Kalsium Oksida  (CaO) )  yang terdiri atas satu bagian kapur dan tiga bagian pasir yang dicampur dengan air dan dilabur pada batu dan bata, dapat melekatkan batu-batu untuk membangun jalan dan tembok . pada tahap awal terjadi reaksi .
CaO (S)                +          H2O                 à        Ca(OH)2 (S)
Kemudian kapur tohor menyerap CO2 dari udara membentuk kalsium karbonat.
Ca(OH)2 (s)         +          CO2 (g)  à        CaCO3 (s)         +          H2O
Pasir tidak bereaksi, tetapi p0asir-pasir ini direkatkan oleh kalsium karbonat menghasilkan padatan yang kokoh yang juga merekatkan batu-batu dan bata.

10)       Senyawa Ca(OH)2  yang digunakan
a)        untuk pengolahan bahan buangan  industry,
b)         menghilangkan kesadahan air (proses Clark),
Air sadah dibedakan menjadi :
1.        Air sadah sementara,
Yaitu air sadah yang mengandung garam-garam hidrokarbonat dari Mg dan Ca. sifat kesadahan ini dapat dihilangkan dengan cara pemanasan dan penambahan kapur, seperti persamaan :
·      Ca(HCO3)2(aq) à CaCO3(s) + H2O(l) +CO2(g)
·      Ca(HCO3)2(aq) + Ca(OH)2(aq) à 2CaCO3(s) + 2H2O(l)
2.        Air sadah tetap,
Yaitu air sadah yang mengandung garam-garam sulfat dan klorida dari Mg dan Ca, mialnya MgSO4 dan MgCl2. Sifat kesadahan ini hanya dapat dihilangkan dengan penambahan soda (Na2CO3). Adapun reaksi yang terjadi :
·   MgSO4(aq) + Na2CO3(aq)           à MgCO3(s) + Na2SO
Jika terus-menerus digunakan untuk konsumsi dalam waktu lama, air sadah akan menyebabkan mineral-mineral terakumulasi di dalam tubuh, sehingga dapat membahayakan kesehatan.
d.      Stronsium
1)        Stronsium dalam senyawa Sr(NO3)2 memberikan warna merah apabila digunakan untuk bahan kembang api.
2)        2. Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan kaca televisi berwarna dan komputer.
e.       Barium
1)        BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu menyerap sinar X
2)        BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastic karena memiliki kerapatan yang tinggi dan warna terang.
3)        Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.
f.       Radium
1)      Radium juga digunakan dalam memproduksi cat yang menyala dengan sendirinya, sumber netron dan dalam kedokteran.
2)      Radium digunakan untuk pengecatan nomor pada jam tangan.
























DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia.2001. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Syarifudin. 2011. 1001 Ulasan SNMPTN Kimia. Jakarta : Karisma Publishing Group.
Renowati, Priscilla. 2009. Seribu Pena Kimia. Jakarta : Erlangga.
Johari, J.M.C. 2008. Kimia 3. Jakarta : Esis.
21 September 2012 11:10 AM
21 September 2012 11:53 AM
21 September 2012 11:45 AM

0 komentar:

Posting Komentar